Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa makanan tradisional yang dijual di warung pinggir jalan biasanya lebih enak dari restoran ? Misalnya seperti nasi goreng atau mie goreng. Padahal harga yang dibanderol di restoran lebih mahal dari warung di pinggir jalan. Rupanya, ada beberapa hal yang bisa menjadi alasannya. Simak penjelasannya berikut ini!
1. Faktor Peralatan
Terkait peralatan, sejumlah chef mengatakan kalau dapur restoran atau hotel tempat mereka bekerja dibuat berdasarkan standar kuliner Perancis yang mana hanya cocok untuk teknik masak modern sesuai gaya kuliner Perancis. Sementara untuk memasak makanan tradisional, mereka kesulitan mengaplikasikan cara memasak tradisional menggunakan alat-alat yang tidak dibuat untuk melakukan itu.
Contohnya seperti membuat sambal. Banyak orang menganggap sambal paling enak jika diulek. Namun untuk skala restoran, hal ini bisa menyita waktu dan tenaga para pekerja. Terlebih, ulekan juga bukan peralatan standar dapur modern. Alhasil, cara membuat sambal dibuat yang lebih mudah yakni dengan di-blender. Tentunya, hal ini akan mempengaruhi rasanya.
2. Faktor Kebersihan
Tidak dipungkiri kalau restoran atau hotel terkendala dengan faktor ‘kebersihan’. Misalnya sambel akan lebih sedap jika ditambah dengan minyak bekas menggoreng atau minyak jelantah. Tapi di restoran hal ini tidak bisa dilakukan. Jika ada konsumennya yang sakit perut karena hal ini, maka restoran tersebut bisa dituntut dan akhirnya menimbulkan kerugian.
3. Faktor Koki