Kenapa Banyak Tukang Bakso dan Mie Ayam yang Berasal dari Wonogiri?

Kenapa Banyak Tukang Bakso dan Mie Ayam yang Berasal dari Wonogiri?

Banyak tukang bakso  dan mie ayam yang berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Di beberapa warung bakso dan mie ayam, sering tertulis nama Wonogiri sebagai kampung halaman pedagang tersebut. Lantas kenapa banyak tukang bakso dan mie ayam yang berasal dari Wonogiri? Apakah ini kebetulan?

Salah satu pedagang bakso dan mie ayam asal Wonogiri bernama Maryanto mengatakan bahwa banyak pedagang dari Wonogiri berawal dari sebuah keprihatinan. Dulunya memang banyak orang Wonogiri yang berjualan bakso dan mie ayam dengan mendorong gerobak atau memikul keliling kampung.

“Apa yang saya rasakan dengan teman-teman hampir sama, berangkat dari kampung dengan kondisi tidak punya apa-apa, hanya mau merantau ingin mengubah nasib,” kata Maryanto dilansir dari Suara. Maryanto sendiri awalnya tidak ingin jadi pedagang, namun semua terkadi karena keterpaksaan demi menyambung hidup.

Kenapa Banyak Tukang Bakso dan Mie Ayam yang Berasal dari Wonogiri (Info Kuliner)

Maryanto menambahkan pada tahun 1950 memang sudah ada penjual bakso asal Wonogiri yang mengadu nasib ke Jakarta. Para pedagang bakso itu tidak hanya satu orang saja melainkan banyak. Salah satu yang terkenal adalah Bakso Lapangan Tembak di kawasan Senayan.

Bakso Lapangan Tembak diketahui milik seorang asal Wonogiri bernama Ki Ageng Widyanto Suryo Buwono. Beliau merupakan warga asli Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri. Kesuksesan Bakso Lapangan Tembak membuat banyak pedagang-pedagang bakso asal Wonogiri ingin mengikuti kesuksesan Ki Ageng berjualan bakso sampai sekarang.

Selain Bakso Lapangan Tembak, beberapa “brand” bakso juga cukup populer di Jakarta, salah satunya Bakso Titoti. Melansir dari Tribun, pemilik Bakso Titoti bernama Slamet Triyanto yang memiliki banyak cabang. Ia juga berasal dari Wonogiri, tepatnya di  Kecamatan Ngadirojo.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"