Ini Alasan Kenapa Rasa Makanan Bikin Kita Teringat Masa Lalu

Pernah nggak sih kalian lagi makan sesuatu terus langsung keingetan sesuatu gitu? Entah momen waktu kecil, momen waktu masih sama si dia yang udah pergi (*lah curcol), atau momen-momen tertentu yang berkesan banget.

Hal ini jelas dialami hampir semua orang. Makanya nggak heran deh kalo banyak banget orang rela pergi jauh-jauh untuk wisata kuliner demi seporsi sensasi nostalgia (*tsah).

Sebenarnya apa sih hubungan antara rasa makanan dengan memori dalam otak kita? 

Dikutip dari Popsugar, ada beberapa alasan kenapa rasa makanan bikin kita teringat masa lalu.

Pertama itu adalah bagian dari mekanisme pertahanan diri. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada sebuah hubungan erat antara makanan, memori, dan taktik bertahan hidup manusia. Kondisi ini disebut sebagai 'conditionerd taste aversion' atau penolakan terhadap rasa yang terkondisi.

Dalam sebuah studi pada tahun 2018 yang dilakukan pada tikus, kondisi ini menjelaskan bagaimana otak manusia belajar untuk menghubungkan rasa makanan tertentu dan penyakit. Hal ini dijelaskan Kathleen C. Chambers. Dengan kata lain, makanan tersebut dianggap sebagai penyebab penyakit.

Intinya, di mana pun kita berada dan apa yang sedang kita lakukan saat menyantap makanan tertentu, ada peran besar dalam mengembangkan nostalgia terkait pengalaman makanan.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa pikiran kita telah beradaptasi dari waktu ke waktu untuk mengasosiasikan makanan yang kita makan dengan hasil negatif yang mungkin terjadi setelahnya. Keracunan makanan misalnya.

Lantas, pikiran kita mengondisikan tubuh untuk menghindari makanan tersebut di masa depan. Bahkan, meski kita tidak dapat memastikan bahwa makanan itu benar-benar dapat menyebabkan penyakit atau tidak.

Meski pendapat itu tidak selalu bisa menjelaskan mengapa kita memiliki kenangan indah saat menyantap makanan tertentu, temuan itu mendukung gagasan bahwa ingatan kita sangat terkait dengan makanan yang kita makan.

Sebuah penelitian tahun 2014 lalu yang berjudul "Differential Contribution of Hippocampal Subfields to Components of Associative Taste Learning" pun menunjukkan hasil yang relatif serupa.

Jadi, jangan heran kalo kita seolah-olah kembali ke momen di masa kecil karena menyantap salah satu makanan masakan ibu atau orang lain di rumah. Atau tempat-tempat lain yang kita pernah menetap di sana, walau sebentar.