Ngeri! Jepang Punya Tradisi Ubasute, Buang Ibu ke Hutan Terus Ditinggalin Sampai Mati

Ngeri! Jepang Punya Tradisi Ubasute, Buang Ibu ke Hutan Terus Ditinggalin Sampai Mati

Sejak dilahirkan sampai besar, seorang anak akan dirawat betul-betul dengan kasih sayang orang tuanya. Tanpa adanya permintaan atau aturan resmi, semuanya akan berbalik ketika sang anak sudah dewasa dan usia ayah-ibu semakin tua. Menjadi tugas dan tanggung jawab setiap anak untuk merawat serta menyayangi kedua orang tuanya. 

Di Indonesia, kamu mungkin sering mendengar cerita tentang orang-orang yang mengirim orang tuanya ke panti jompo. Alasannya bisa beragam, mulai dari terlalu sibuk bekerja dan mengurus keluarganya sendiri, masalah ekonomi, atau memang ngerasa nggak sanggup kalo merawat orang tuanya. Tega? Ada yang lebih kontroversial dari mengirim orang tua ke panti jompo lho, yaitu tradisi ubasute di Jepang.

Menggendong ibu untuk dibuang (Ubasute)

Ubasute adalah tradisi di mana anak akan membawa orang tua, terutama ibu, ke hutan, lalu ditinggalkan sendirian. Lokasi ubasute yang paling terkenal adalah di kaki Gunung Fuji, yaitu Aokigahara yang dikenal sebagai suicide forest atau hutan tempat orang mengakhiri hidup. 

Banyak yang percaya kalo tradisi ini berawal dari masa-masa penuh kemiskinan di Jepang sekitar tahun 1783. Saat itu, beberapa wilayah mengalami paceklik parah, lalu banyak warga mendadak jatuh miskin karena gagal panen. 

Dampak dari kemiskinan tersebut menyebabkan banyak keluarga kebingungan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk urusan makan. Akhirnya mereka terpaksa membuang salah satu anggota keluarganya demi mengurangi jumlah orang yang harus diberi makan.

Tradisi ubasute (ancient-origins.net)

Nggak sembarang ngebuang orang tua, ubasute pun dilakukan dengan terpaksa karena keadaan yang sulit. Setelah memutuskan untuk melakukan ubasute, biasanya anak laki-laki akan menggendong ibunya di atas punggung, lalu berjalan ke gunung atau hutan, sejauh yang ia bisa. 

Setelah sampai di hutan, ia akan menurunkan sang ibu dan meninggalkannya sendirian. Si anak bakalan segera lari dan menjauh dari ibunya secepat mungkin. Ada yang memberikan sedikit bekal, tapi ada juga yang nggak sama sekali. 

Ketika sang anak pergi, si ibu akan benar-benar sendirian di hutan antah berantah dan memang dibiarkan untuk meninggal gitu aja. Penyebab kematiannya bisa karena kelaparan, dehidrasi, hipotermia, diserang binatang buas, atau kombinasi semuanya. 

Tapi jangan nyangka kalo orang tua yang ditinggalkan itu benar-benar selemah itu, atau sakit sampe nggak bisa ngapa-ngapain. Ada juga orang tua yang masih cukup sehat, bisa mengingat dengan baik, dan cukup kuat buat jalan balik ke rumah. Namun, setiap orang tua yang dibuang, meskipun kuat, nggak akan keluar hutan dan jalan kembali ke rumah. Mereka lebih memilih mati di hutan sebagai bentuk pengorbanan buat keluarganya agar nggak merepotkan dan jadi beban.

Mitos atau fakta? (windowsonworlds.com)

Terkesan sadis dan menyedihkan, rupanya tradisi ini dipercaya cuma mitos dan bukan beneran hal yang dilakuin orang Jepang pada orang tuanya. Meski pun begitu, cerita tentang ubasute ini emang populer dan sering disebut dalam sastra kuno. 

Namun, kasus semacam ubasute pun emang pernah ada dan nyata. Tahun 2011, pria bernama Katsuo Kurokawa diduga membawa saudaranya yang cacat ke hutan lalu meninggalkannya sendirian. Juga cerita tentang seorang perempuan ninggalin ayahnya yang menderita  alzheimer di salah satu perhentian di Chugoku Expressway.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"