Nasib Buruk Penghuni Kontrakan yang Dijadikan Tempat Pesugihan Pemiliknya

Nasib Buruk Penghuni Kontrakan yang Dijadikan Tempat Pesugihan Pemiliknya
Ilustrasi rumah kontrakan (delution.co.id)

Kami pindah ke rumah kontrakan baru beberapa bulan yang lalu. Dekat dengan tempat kerjaku dan istri. Biaya sewanya juga murah dan rumahnya luas.

Tapi bukannya hidup kami lebih tenang dan mudah, malah semakin banyak masalah. Ribut hampir tiap hari, banyak masalah di kantor, dan rasanya semakin gak nyaman buat pulang.

Untuk menenangkan diri, aku pulang ke rumah orang tua sendiri. Daripada bertengkar terus dengan Ani, istriku. Aku ingin menenangkan diri di rumah.

"Ada apa sih Nda?" tanya ibuku ketika aku sampai di rumah.

"Biasa lah Bu, masalah rumah tangga dan kerjaan bikin aku suntuk," jawabku.

Hari kedua aku tinggal di rumah, Ani tiba-tiba menelpon.

"Mas, kamu masih di rumah Ibu?" tanyanya dengan nada cemas.

"Iya, emang kenapa?" tanyaku balik.

"Ada yang aneh Mas," kata Istriku semakin cemas.

Ilustrasi genderuwo (viva.co.id)

Dia cerita kalau semalam tiba-tiba aku pulang. Tapi aneh banget karena gak bawa mobil. Alasannya karena capek, jadi aku pulang naik kendaraan umum. Aku bersikap manis terhadap istriku bahkan minta cium. Lalu paginya tiba-tiba menghilang. Istriku yang panik lantas menelponku.

Setelah dipikir-pikir, banyak kejadian aneh di rumah setelah kami pindah. Aku, istri dan anakku, sering diganggu makhluk halus. Mulai dari suara yang gak jelas dari mana hingga barang-barang yang pindah tempat.

Setelah aku ceritakan pada Ibu, kami langsung mendatangi orang pintar. Dia mulai menerawang keadaan keluargaku dan rumah yang kami tempati.

"Memang rumah itu banyak penunggunya. Bukan hanya penunggu biasa. Tapi makhluk gaib untuk memasang pesugihan. Tugas mereka adalah untuk mengganggu kehidupan dan rejeki penghuni rumah," kata dukun itu.

"Yang semalam datang ke istrimu, adalah genderuwo. Dia adalah pemimpin makhluk halus yang ada di sana. Dia suka sama istrimu," katanya lagi.

######

Setelah mendapatkan penjelasan dari dukun itu, aku langsung pulang. Menceritakan semuanya pada istriku dan membawanya ke rumah ibu. Aku gak mau keluarga kami semakin banyak kena nasib buruk.

Kami tidak kembali lagi ke rumah itu. Kecuali untuk mengambil semua barang dan pindah kontrakan. Aku gak mau tambah sial dan hidup jadi berantakan. Aku gak mau berurusan dengan pesugihan. Kami sekeluarga pergi begitu aja tanpa pamit pemilik rumah dan gak pernah menghubunginya lagi.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, sebagai hiburan buat kamu gengs. Kalau ada kesamaan nama, gak ada yang siengaja kok.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"