1. Patung Gandrung
Patung Gandrung (cvlturetraveler.com)
Gandrung adalah tarian tradisi Banyuwangi yang masih lestari hingga saat ini. Patung Gandrung yang berdiri di tempat wisata Watu Dodol pernah menjadi misteri kisah nyata. Bahkan hingga saat ini, patung ini berdasarkan saksi mata bisa menari. pada hari dan waktu tertentu, ia bergerak dengan gemulai. Tangan dan jemarinya melambai.
Warga setempat pernah menyaksikan posisi badan dan tangan berubah. Perubahan polanya sesuai dengan gerakan Tari Gandrung Banyuwangi. Selain di tempat wisata Watu Dodol sebagai puncak tertinggi di Gumitir, Patung Gandrung berdiri ketika memasuki Kabupaten Banyuwangi. Diatas patung tersebut tertulis "Selamat datang di Banyuwangi". Tepat di samping belokan tajam dari arah Jember.
Patung Gandrung ini belum lama didirikan, tepatnya pada tahun 2012. Setelah mengalami beberapa penyesuaian, patung sebagai masot Kabupaten Banyuwangi ini bertubuh perempuan yang menari Tari Gandrung. Beberapa misteri kisah nyata ini dibuktikan dengan foto saksi mata. Bahkan lewat indera penglihatan langsung menurut saksi, patung ini menari pada hari dan waktu tertentu.
Memang lokasi Patung Gandrung Gumitir ini cukup bersejarah. Belum lagi gerakan tarian Gandrung berasal dari legenda Damar Wulan yang membawa kepala Minak Jinggo. Meskipun Damar Wulan menang dan bisa membawa kepala musuhnya, tetapi ia bisa dikalahkan oleh putra kembar Patih Logender. Damar Wulan dihidupkan kembali oleh seorang pertapa. Berdasarkan misteri kisah nyata, jalan antara Jember-Banyuwangi letak patung berdiri juga menjadi saksi tragis para pekerja yang tak diberi upah. Mungkin saja, saksi-saksi kekalahan dan kesedihan menubuh dalam Patung Gandrung tersebut, siapa tahu!
2. Patung Tole dan Keke
2. Patung Tole dan Keke (worlddisours-andrew.blogspot.com)
Sepasang patung yang berada di kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Taman Budaya Sulawesi Utara ini beraktivitas di malam hari. Misteri kisah nyata ini disaksikan beberapa orang. Patung ini berbentuk seorang pria (Tole) dan wanita (Keke) yang sedang menari Tari Maengket.
Tarian khas Minahasa tersebut menjadi tarian ikon daerah. Patung yang didirikan sejak tahun 80-an tersebut menari pada waktu-waktu tertentu. Beberapa saksi mata melihatnya menari selepas pukul 00.00.
Saat itu bulan sedang penuh, seorang saksi melihat patung tersebut menari. Yang satu tanpa kepala, yang satu utuh. Patung itu bergerak dua kali dan menyimpulkan bahwa tempat itu adalah tempat yang misterius. Untuk menyebutnya sebagai tempat angker memang membutuhkan beberapa bukti nyata. Tetapi misteri kisah nyata pernah tertangkap di kamera sebanyak beberapa kali.
Tari Maengket sendiri menggambarkan puja dan puji syukur atas panen raya. Dilakukan selepas panen dan oleh banyak orang. Tarian ini terdiri dari 3 babak, yaitu Maowey Kamberu, Marambak dan Lalayaan. Maoway Kamberu menggambarkan rasa syukur telah mendapatkan hasil panen. Marambak menggambarkan semangat gotong-royong dan Lalayaan menggambarkan pemuda serta pemudi Minahasa mencari jodoh. Babak mana yang digerakkan oleh Patung Tole dan Keke yang misterius ini? Kamu tahu?