Legenda Batu Menangis, Tersedu Karena Durhaka Pada Ibu

Legenda Batu Menangis, Tersedu Karena Durhaka Pada Ibu

Legenda Batu Menangis bermula dari kehidupan seorang wanita bersama anak gadisnya. Wanita tersebut adalah seorang janda, anak gadisnya berparas jelita. Namun, perilakunya tak pantas ditiru. Gadis itu pemalas dan tak pernah membantu ibu. Setiap hari hanya menghabiskan waktu untuk merias diri. Setiap permintaannya minta dituruti. Padahal, ibunya bekerja keras mencari sesuap nasi dan memenuhi permintaan putrinya. 

Pada suatu hari, ibu mengajak anak gadisnya turun ke desa untuk berbelanja. Jarak yang sangat jauh mereka tempuh dengan berjalan kaki. Ibu berjalan di belakang anak gadisnya yang jelita. Anak gadis berjalan melenggang bak putri. Sementara ibunya berpakaian usang dan membawa keranjang belanjaan. Ketika memasuki desa, banyak orang terpana. 

Seorang pria terpesona (sastradyan.blogspot.com)

Para pria terpesona dengan kecantikan anak gadis. Hingga satu orang bertanya,

"Hai gadis jelita, bersama siapakah kamu datang ke desa? Apakah dia ibumu?"

"Bukan, dia pembantuku" jawabnya dengan sombong.

Sang Ibu tak berkomentar apapun. Ia hanya menahan luka di dalam hatinya. Tak lama, mendekat lagi seorang pria lalu bertanya,

"Hey, Manis. Apakah yang berjalan di belakangmu itu adalah ibumu?"

"Bukan..bukan! Dia adalah budakku." Tak hanya dua kali gadis tersebut tak mengakui ibunya. Ia tak mau orang-orang di desa mengetahui bahwa yang berjalan dibelakangnya dan membawa keranjang adalah ibunya. Bekali-kali jawabannya mengiris hati ibunya. 

Sang Ibu tak kuat lagi. Dalam hatinya ia mengucapkan doa "Yang Maha Kuasa, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak gadis saya telah tega memperlakukan hamba dengan buruk. Ya, Tuhan, hukumlah anak durhaka ini. Hukumlah 

Durhaka pada ibu (dailymotion.com)

Legenda Batu Menangis pun tersusun dari doa ibu yang punya putri durhaka. Gadis jelita kakinya dan seluruh bagian tubuhnya menjadi batu. Ia menangis tersedu menyesali perbuatannya "Ibu ampuni aku. Maafkan anakmu yang durhaka ini..". Semua sudah terlambat, meskipun tubuhnya menjadi batu namun beberapa orang menemukan kedua matanya meneteskan air mata sehingga disebut sebagai 'Batu Menangis'. 

Legenda Batu Menangis menceritakan seorang anak gadis yang durhaka pada ibu kandungnya. Dari cerita legenda Batu Menangis ini bisa diambil hikmahnya. Pesannya, selalu hormati ibu. Ibu yang melahirkan dan membesarkan tak pantas untuk mendapat perbuatan durhaka. 

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"