Kamu penyuka film horor ? Tentu sudah hapal beberapa karakter hantu di film horor Indonesia atau luar negeri. Tapi suka mikir nggak sih, banyak karakter hantu wanita yang jadi sosok yang diangkat dalam film tersebut. Rasanya jarang deh ada hantu-laki-laki yang muncul dalam sebuah film horor.
Coba liat film-film Suzanna misalnya, kisah mulai dari hantu kuntilanak, sundel bolong, hingga ratu pantai selatan. Lalu film Pengabdi Setan dengan karakter hantu ibu yang sangat menyeramkan penton di bioskop. Atau kalau dari luar negeri di film Conjuring dikisahkan hantu biarawati perempuan bernama Valak. Terungkap kenapa hantu wanita lebih eksis dalam film horor.
1. Berdasarkan Mitos
Faktor pertama ini mungkin ada khusus bagi film horor di Indonesia. Banyak film horor yang diangkat dari kisah atau mitos hantu di kalangan masyarakat. Sebut saja kuntilanak, wewe gombel, sundel bolong, hingga suster ngesot yang semuanya hantu perempuan. Jadi membuat film yang dekat dengan kehidupan masyarakat tentu akan mudah diterima penonton.
2. Wanita Identik dengan Balas Dendam
Kisah hantu di film horor Indonesia mengangkat cerita dendam seorang hantu yang disia-siakan selama hidup atau dibunuh dan menuntut balas kepada pelakunya. Roh-roh yang balas dendam dan sakit hati mirip dengan kepribadian wanita yang kerap balas dendam ketika dijahati oleh seseorang.
3. Wanita Lebih Galak
Wanita dianggap lebih galak dibandingkan laki-laki. Galak itu termasuk menyeramkan. Makanya hantu-hantu yang ada dalam film horor tidak hanya menakut-nakuti saja melainkan memasang wajah penuh amarah kepada sosok yang dia takuti.
4. Rambut Panjang
Semakin panjang rambut karakter hantu dijamin makin menyeramkan. Wanita identik dengan rambut panjang. Belum lagi suara wanita dianggap lebih nyaring dibandingkan wanita. Jadi kalau ada hantu kuntilanak dalam film tertawa atau menangis, pasti mengganggu telinga banget.