Jumat Kliwon, Mitos Malam Keramat yang Mendatangkan Ketentraman

Setiap budaya punya banyak cerita tentang malam-malam keramat. Sudah bukan rahasia lagi bahwa malam Jumat Kliwon adalah malam yang penuh misteri. Banyak ritual ditempat-tempat tertentu dilakukan pada malam tersebut. 

Secara mistik, malam Jumat Kliwon dianggap malam yang mempunyai energi besar. Kliwon dalam bahasa Jawa Kuno berarti tanah atau Bumi. Ini pada akhirnya dipahami secara turun temurun bahwa pada hari pasaran Jawa yang disebut Kliwon terjadi pusara pada tanah atau Bumi. Lebih jauh, dipahami pada hari tersebut energi di tanah atau Bumi terpancar sangat besar.

Dalam buku Primbon Betaljemur Adamakna, terdapat neptu disetiap hari dan pasaran. Hari Jumat jumlah neptunya 6 dan Kliwon 8. Jika dijumlah, neptunya ada 14. Sebelum hari Jumat Kliwon adalah hari Kamis Wage. Pada hari Kamis Wage terjadi pemusatan energi, kisaran pukul 23.00 hingga 24.00. Tepat tengah malam terjadi pusara energi yang besar, jadi pada malam tersebut dipercaya baik untuk melakukan ritual. 

Pada tradisi yang masih hingga kini dipercaya dan diamalkan oleh masyarakat adalah dengan berpuasa. Pada Jumat Kliwon adalah puncak dari puasa selama 40 hari. Dan pada malam Jumat Kliwon terdapat beberapa ritual kepercayaan Kejawen. Salah satunya ritual ngalap berkah yang dilakukan di cepuri Pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Pada malan tersebut, cepuri akan ramai. Banyak warga sekitar dari dalam atau luar Yogyakarta melakukan ritual. Ritualnya antara lain adalah berdoa, tabur bunga dan membakar kemenyan. 

Bagaimana pun, kepercayaan telah menubuh pada masyarakat. Kebenaran bersifat sangat relatif dan kepercayaan diturunkan berdasarkan kesaksian.

Bagi negara di benua Eropa, dikutip dari LiveScience, hari Jumat tanggal 13 mempunyai sejarah tentang luka. Pada tanggal 13 September 1940 diledakkan 5 bom di Buckingham Palace, Inggris. Saat itu sedang dilakukan aksi gencar yang dipimpin oleh Hitler. Berbagai kejadian membuat yakin bahwa hari Jumat tanggal 13 itu bikin sial.