Hati-Hati Cari Kosan, Hampir Saja Aku Jadi Tumbal Pesugihan Ibu Kos

Hati-Hati Cari Kosan, Hampir Saja Aku Jadi Tumbal Pesugihan Ibu Kos
Ilustrasi gamelan jawa (kompas.id)

Seminggu Tya tinggal di sana dia merasa betah, karena ibu kosnya baik banget. Suka kasih makanan dan bebas pakai fasilitas dapur. Ada kulkasnya pula.

Meski aneh juga Tya sering denger suara wanita nyanyi lagu Jawa di malam hari. Tapi dia berusaha buat gak mikir lagi. Hingga gak kerasa dua bulan Tya kos di sana. Sekarang dia juga udah punya pekerjaan baru. Semua tampak biasa dan baik-baik aja.

Sampai suatu hari Tya sakit dan gak bisa ke mana-mana. Badannya lemes banget dan gak bisa bangun dari tempat tidur. Tya terbangun malam hari, ketika suara gendhing Jawa kembali terdengar.

Isntingnya mengatakan untuk keluar meski pusing banget. Tyas perlahan melangkah keluar. Tya kaget banget waktu ngelihat seorang nenek tiba-tiba bicara padanya.

"Nak, keluarlah dari rumah ini sebelum terlambat," ucapnya.

"Nenek siapa?" tanya Tyas.

Tanpa menjawan nenek itu menunjuk kamar ibu kosa. Tya perlahan mendekat dan mendengar sesuatu.

"Anak gadis itu sudah siap dikorbankan. Kau boleh mengambil nyawanya malam ini. Dia sudah tidak bisa ke mana-mana lagi," kata ibu kos.

Ilustrasi nenek misterius (suratkabar.id)

Tya langsung ketakutan dan sekuat tenaga lari ke luar. Meski badannya sakit dan lemas, Tya tetap berusaha keluar dari rumah itu.

Sampainya di luar, Tya langsung meminta bantuan orang di pos ronda. Kosan itu langsung digerebek. Ibu kos sedang melakukan ritual pesugihan ketika orang dari pos ronda memaksa masuk.

Tya yang bersyuku karena selamat, masih memikirkan siapa nenek yang ditemuinya. Sepertinya dia pernah melihatnya di suatu tempat. Salah satu orang yang ada di foto lama keluarga besarnya.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tidak disengaja ya gengs. Semoga menghibur dengan cerita fiksi ini.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"