Bersimpuh depan sumur, pejamkan mata, dan ucapin mantra ini (dia nyebutin mantra tapi gak mau gue tulis karena takut disalah gunakan sama orang lain). Ingat, apa pun yang terjadi, jangan buka mata, ya. Sampai benar-benar azan subuh, ucap Pak RT.
Kalau saya gak ngelakuin, gimana, pak? tanya gue.
apa gak masalah, tapi tanah itu terbengkalai begitu saja, sama persis dengan pemilik-pemilik sebelumnya, ucap pak RT.
Sia-sia duit yang gue keluarin dong kalau seperti itu. Duh, gue dilema berat. Akhirnya gue mencoba menyanggupi syarat Pak RT. Itu pula yang dia lakukan untuk menghentikan kematian misterius kerabatnya gara-gara nantangin penghuni tersebut. Eh, tapi gue kan gak nantangin, yak. Sama saja, kata Pak RT.
Ya sudah, gue ikutin.
Cerita horor bahasa Indonesia ini bersambung. Penasaran? Tunggu part selanjutnya ya Part 5