Aku buru-buru mendatangi rumah Pak RT. Dia sudah menungguku di teras. Belum kutanya, dia langsung menjelaskan bahwa keluarga Pak Basit sudah pindah entah ke mana. Rumahku sudah kosong selama dua bulan.
Aku pun berusaha meneleponnya. Tidak tersambung. Kucoba menelepon ponsel Bu Basit. Sama saja. Baru saja mau menanyakan nomor lainnya ke Pak RT, dia sudah menggeleng.
.
"Ya kalau kami bisa ngontak, ngapain saya minta Mas ke sini. Nomor HP mereka gonta-ganti, Mas, tapi nggak ada yang aktif," katanya.
.
"Pak, punya linggis?" ujarku tiba-tiba. Namun sepertinya Pak RT langsung paham maksudku. Kami berjalan ke rumahku sambil membawa linggis. Benda itu kuhantamkan keras-keras ke gembok kecil yang tak berdaya.
Edan... Kenapa dengan bu Basit, waduh maikn misterius lagi nih ceritanya. Penasaran dengan kelanjutan Cerita Hantu Bersambung: Petaka di Cemara Timur? Tunggu part selanjutnya yach.... Part 7