Jenazah waria yang meninggal membuat orang-orang disekelilingnya terkejut bagaimana cara memandikannya. Sebab waria yang meninggal itu terlahir sebagai laki-laki namun mengubah perilaku menjadi seorang perempuan hingga menjadi seorang waria. Buya Yahya seorang ustaz dan penceramah terkenal memberikan penjelasan dengan sangat tepat.
Melansir dari kanal YouTuba Al-Bahjah TV TV, ada seorang jamaah yang bertanya bagaimana cara mengurus jenazah waria saat dimandikan, dikafani, disalatkan, hingga dimakamkan. Apakah dilakukan secara laki-laki atau perempuan. “Assalaimualaikum Buya. Apakah pria yang sudah dioperasi menjadi waria dan menjadi wanita sepenuhnya, tatkala wafat apakah dikuburkannya secara lelaki atau wanita?,” tanya seorang jamaah.
Dengan tegas dan lugas, Buya Yahya mengatakan bahwa seseorang akan menjalani proses penguburan, mulai dari pemandian jenazah, salat, hingga pemakaman sesuai dengan jenis kelamin saat orang itu dilahirkan. Bagaimana jika ada waria yang sudah melakukan operasi kelamin atau mengubah kelaminnya menjadi alat kelamin wanita?
Menurut Buya Yahya, seseorang waria yang melakukan operasi kelamin tetap dimakamkan secara laki-laki karena perubahan hanya sebatas fisik saja. “Hakikatnya dia laki-laki. Laki-laki yang lahir laki-laki dan alat kelaminnya diubah menjadi alat kelamin perempuan maka dia akan tetap jadi laki-laki,” bilang Buya Yahya.
Buya Yahya menambahkan seorang waria yang meninggal sebaiknya tetap mendapatkan doa karena dia tetap manusia biasa. “Kalau dia meninggal semoga Allah mengampuni, yang masih hidup jangan meniru dia (jadi waria-red). Kalau sudah meninggal tetap didoakan,” jelas Buya Yahya.
Jika waria harus diproses secara laki-laki saat meninggal, Buya Yahya juga menyamakan jika ada wanita yang mengubah dirinya menjadi laki-laki. Maka saat meninggal dunia pun harus dimakamkan secara wanita meskipun dia sudah melakukan operasi kelamin dari wanita jadi laki-laki.