Waria atau transpuan masih menjadi fenomena yang menuai pro-kontra di masyarakat. Banyak yang menilai waria dan transgender tak sesuai dengan nilai moral dan agama. Di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, terdapat panti jompo waria sekaligus rumah singgah bagi para transgender.
Bangunan ini merupakan yang pertama di Indonesia bahkan dunia yang secara khusus menampung waria jompo dan rumah singgah bagi para transgender.Didirikan tahun 2010 oleh Yolianus Rettoblaut.
Ide itu muncul karena keprihatinan melihat banyak waria lansia yang meninggal dan harus dikuburkan secara massal karena tak punya identitas dan tak ada sanak keluarga. Panti ini diklaim sebagai rumah bagi para waria jompo dan transgender pertama di dunia. Panti ini juga sudah memiliki badan hukum.
Rettoblaut tergerak membangun panti ini karena keprihatinan melihat banyak sesama waria lansia tidak terurus di jalanan, sakit-sakitan, pengangguran hingga menggelandang di tempat kumuh.
Banyak dari mereka juga berasal dari daerah. Saat ditanyai mereka lari dari rumah berpuluh-puluh tahun sehingga tidak memiliki identitas. “Kehidupan mereka sangat berat dan banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka kerap tidak punya pilihan selain tidur di kolong jembatan,” jelas Rettoblaut atau biasa dipanggil Mami Yuli.
Sementara, Oma Yotti yang menjadi salah satu dari sekian lansia waria yang tinggal di panti tersebut mengaku tidak punya saudara yang tersisa. Dikutip BBC, Waria berusia 74 tahun ini juga sudah tak memiliki tempat tinggal.