3 Mitos Burung Perkutut di Masyarakat Jawa yang Masih Banyak Dipercaya

3 Mitos Burung Perkutut di Masyarakat Jawa yang Masih Banyak Dipercaya

2. Burung Perkutut Bisa Hidup di Dua Alam

2. Burung Perkutut Bisa Hidup di Dua Alam Mitos Burung Perkutut (via Wikipedia)

Mitos kedua mengatakan bahwa burung perkutut bisa hidup di dua alam, yakni alam nyata dan alam gaib. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa pada zaman Kerajaan Majapahit, seekor perkutut joko mangu yang merupakan burung kesayangan sang raja adalah titisan dari pangeran. Berawal dari legenda tersebut, kemudian masyarakat Jawa meyakini bahwa burung perkutut bisa hidup di dua alam, dan akhirnya disakralkan.

3. Jadi Sarana Pesugihan

3. Jadi Sarana Pesugihan Mitos Burung Perkutut (via Kumparan)

Mitos terakhir yang sampai saat ini masih dipercaya adalah burung perkutut menjadi sarana pesugihan. Menurut cerita, orang yang melakukan pesugihan perkutut manggung, maka hidupnya akan mengalami perubahan, terutama pada rezekinya.

Pesugihan perkutut manggung ini tidak meminta tumbal, hanya saja pelaku pesugihan harus memelihara burung perkutut katuranggan, memberi sesajen dan menghindari pantangannya.

Meski disebut pesugihan, namun pesugihan perkutut ini tidak serta merta langsung mendatangkan uang. Tapi pelakunya harus tetap berusaha dan bekerja seperti biasanya. Pesugihan ini hanya memberikan energi positif bagi pelakuknya agar lebih semangat menjemput rezeki.

Duh, ada-ada saja yang mitos burung perkutut di masyakarat Jawa ini. Kalau kamu percaya dengan mitos-mitos yang disebutkan tadi nggak? Terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut, jangan sampai melupakan rasionalitas dan keyakinan pada Tuhan ya!



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"