Transgender Ini Alami Kondisi Mengerikan Setelah Lakukan Operasi Kelamin, Uang Ratusan Juta Terbuang Sia-sia

Transgender Ini Alami Kondisi Mengerikan Setelah Lakukan Operasi Kelamin, Uang Ratusan Juta Terbuang Sia-sia
Nong Kao alami kondisi mengerikan setelah operasi kelamin (wiken.grid.id)

Nong Kao menjelaskan bahwa transgender berusia 23 tahun itu pergi ke rumah sakit bedah plastik di Thaonon Sathu Pradit, Bangkok. Di sanalah Nong Kao melakukan operasi koreksi wajah.

Lebih jauh, dia juga emang udah niat sih melakukan operasi pergantian alat kelaminnya. Ya, dari pria menjadi wanita. Total biayanya pun mencapai 234.870 bath, sekitar Rp108 jutaan gengs!

Operasi kelamin pun dilakukan. Namun beberapa saat setelah operasi kelamin itu, muncul bau menyengat dari organ intim baru miliknya. Gawatnya, organ intim Nong Kao juga mengeluarkan nanah.

Ngeri dengan kondisi itu, Nong Kao pun segera menghubungi pihak rumah sakit. Nong Kao pun sempat dirawat dan kondisinya membaik. Nong Kao pun bisa pulang.

Alat kelamin barunya bermasalah, dan ini termasuk kasus langka (pinterest.com)

Tapi beberapa hari kemudian, kondisi mengerikan itu kumat lagi. Organ intimnya kembali mengeluarkan bau menyengat dan nanah. Bahkan ketika buang air, Nong Kao merasa gak nyaman. Air seni yang keluar pun terlihat keruh.

Setelah diketahui, organ intim Nong Kao ternyata hanya direkonstruksi sepanjang 8 cm. Padahal seharusnya jadi 18 cm. Hal inilah yang menyebabkan dirinya mendapat kendala saat berhubungan intim dengan pacarnya.

Nong Kao akhirnya diputuskan pacarnya karena kondisi tersebut.

Nong Kao pun kembali ke rumah sakit untuk meminta ganti rugi operasi alat kelaminnya itu. Namun, rumah sakit hanya memberikan 190 ribu bath, sekitar Rp87 juta.

Alami kondisi mengenaskan dan uang yang tidak dikembalikan penuh oleh rumah sakit, Nong Kao pun memutuskan untuk menggugat rumah sakit itu. Nong Kao pun menyewa seorang pengacara bernama Ronnarong Kaewphet.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"