Profesi sebagai Pekerja Seks Komersial atau PSK memang sudah ada sejak dulu di Indonesia. Namun jika PSK itu sudah tak lagi bekerja karena usianya yang sudah tua, bagaimana ia mendapatkan uang? Tentu tetap menjadi PSK saat usianya menua tidak mungkin dilakukan.
Dilansir dari Quora seorang warganet bernama Prima Desi menceritakan kehidupan pahit seorang mantan PSK di Indonesia yang hidupnya merana saat sudah tua. PSK itu memang sejak dulu berasal dari keluarga miskin. Ia terpaksa menjadi PSK karena beberapa hal mulai dari ekonomi, pergaulan, dan pendidikannya yang rendah.
Wanita yang identitasnya dirahasiakan itu semasa aktif menjadi PSK bukan PSK kelas atas yang kerap melayani tamu-tamu para pejabat, pengusaha, atau orang dengan uang yang banyak. Justru dia memiliki pelanggan dari kelompok masyarakat kelas bawah yang juga hidupnya pas-pasan tapi mau melakukan hubungan seksual dengan PSK.
Untuk sekali kencan, dia hanya mematok tarif paling mahal Rp 300 ribu. Tapi bayaran sebesar Rp 300 ribu sangat jarang dia dapatkan. Mayoritas dia hanya dapat uang Rp 50 ribu untuk melayani seorang tamu. Sementara dari penghasilan yang tak menentu membuatnya harus mencari akal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Alhasil dia tidak bisa menabung untuk hari tuanya. Maka saat memasuki hari tua, PSK tersebut hidup dalam keadaan menderita. Saat ini wanita tersebut tinggal di sebuah rumah gubuk, bahkan dirinya tak memiliki perhiasan emas sama sekali. Ia hidup bersama anak dan menantunya.
Sehari-hari mantan PSK itu mengurus cucu di rumah sembari mencari barang bekas untuk dikumpulkan dan dijual kepada tukang loak untuk mendapatkan uang. Nasi sudah menjadi bubur, mantan PSK itu pun tetap berusaha menjalani hidup sambil mendapatkan sedikit uang dari pekerjaannya yang halal.