Bharada E atau Richard Eliezer menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan Jaksa Penuntut Umum atau JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10). Richard diketahui menjadi terdakwa dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua alias Nopriansyah Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022.
Dalam pembacaan dakwaan oleh JPU jelas terungkap jika sebelum menembak Yosua, Richard sempat melakukan beberapa aktivitas yang menuai reaksi dari pria asal Sulawesi Utara ini. Berikut reaksi yang dilakukan Richard.
Siap Ikuti Perintah Ferdy Sambo
Ferdy Sambo awalnya meminta Bripka Ricky Rizal untuk menghabisi nyawa Yosua karena diduga sudah melakukan perbuatan kurang ajar dengan Putri Candrawathi saat berada di Magelang, Jawa Tengah. Namun Ricky tidak berani untuk menembak Yosua.
Akhirnya Sambo meminta Ricky memanggil Richard. Ternyata saat bertemu dengan Richard, Sambo bertanya kepada ajudannya. “Berani kamu tembak Yosua?,” tanya Sambo sebagaimana dijelaskan JPU saat bacakan dakwaan sidang. Richard pun memberikan reaksi dengan siap ikuti perintah Sambo. “Siap komandan,” jawab Richard.
Terima Peluru dari Ferdy Sambo
Setelah siap untuk menembak Yosua, Richard langsung mengisi amunisi senjata jenis Glock 17 dengan tambahan peluru dari Sambo. Sambo menyerahkan satu kotak peluru berukuran 9 mm kepada anak buahnya. Richard sendiri mengetahui jika senjata itu dipergunakan untuk menembak Yosua.
Menyiapkan Senjata
Setelah peluru sudah terisi, barulah Richard menyiapkan senjata dengan cara mengokang karena disuruh oleh Sambo. Setelah mengokang senjata, Richard menyelipkan di pinggang sebelah kanan. Bersamaan dengan persiapan “eksekusi” Yosua, terdakwa lain yakni Kuat Maruf dan Ricky sudah berada di dalam rumah, sementara istri Sambo ada di kamar.
Berdoa
Tahu apa yang akan dilakukan adalah sebuah kesalahan besar, Richard menyempatkan waktu untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya. Setelah berdoa, Richard langsung menembak ke arah Yosua sebanyak tiga sampai empat kali tembakan.
Namun tembakkan Richard tidak membuat Yosua langsung meninggal karena hanya membuat Yosua merintih kesakitan. Tahu targetnya belum meninggal, Sambo menembak Yosua yang menembus kepala bagian belakang. Barulah Yosua dipastikan tewas di tempat.