Kadang seseorang yang memiliki utang dengan orang lain suka galak dan marah ketika ditagih atau ditanya soal pembayaran utang tersebut. Orang yang berhutang meminta untuk sabar bahkan memarahinya karena memang dirinya belum ada utang. Kejadian itu sering terjadi dan pasti menjengkelkan. Kenapa ya orang yang berhutang lebih galak dibandingkan yang memberikan utang?
Seorang psikolog dari Pion Clinican bernama Astrid WEN memberikan penjelasan dari sisi psikologis. Ia mengatakan orang yang memiliki utang dan galak terjadi karena dirinya merasa terancam. Sikap galak penuh amarah itu merupakan defense dari orang yang berutang untuk melindungi dirinya.
“Psikolog senior bernama Donna Gates pernah berkata kepada saya bahwa sebagian orang ketika merasa terancam dan tidak aman, mereka akan membesarkan diri seperti defense,” kata Astrid melansir dari Kompas.com. Selain untuk perlindungan, sikap galak juga membuat orang tu lebih berkuasa dan tidak mau diganggu atau ditagih.
Hal berbeda diungkapkan pakar keuangan Eko Endarto, menurutnya banyak orang yang menganggap utang uang atau pinjaman bukan sesuatu yang harus dikembalikan. Sehingga saat berutang berarti mereka tak memiliki niat untuk mengembalikannya. Tentu hal itu membuat orang yang memberikan pinjaman akan rugi dan kecewa.
Menurut Eko, banyak orang berutang untuk sesuatu yang tidak perlu, maka tidak ada uang yang bisa digunakan untuk mengembalikan utang yang sudah dipinjam. Biasanya utang tersebut untuk membeli makanan atau hal-hal yang berbau konsumtif.
Astrid memberikan pesan kepada orang-orang untuk lebih hati-hati dalam meminjamkan uang kepada orang lain. Sebab tidak hanya teman yang suka pinjam uang, keluarga dekat pun banyak yang dengan mudahnya meminjam uang kepada anggota keluarganya, namun saat ditagih yang bersangkutan malah marah.