2. Kedua melalui tindakan orang.
Di kota-kota tua yang berkembang menjadi kota-kota besar, seluruh jalan sering kali terkubur di bawah lapisan puing-puing pembongkaran atau tanah yang sengaja dibawa ke kota. Para arkeolog menyebut lapisan ini sebagai 'tanah buatan'.
Orang-orang kemudian akan membangun dari lapisan-lapisan ini dan menciptakan jalan-jalan dan bangunan-bangunan baru. Kita dapat melihat hal ini terutama di London, di mana jalan-jalan dan bangunan-bangunan Romawi terkubur di bawah tanah yang dibuat beberapa meter, dan di York, di mana bangunan-bangunan dan jalan-jalan Viking ditemukan.
Masyarakat dahulu sering menggali parit di sekitar rumah, desa, dan ladangnya lalu sampah-sampah (pecahan tembikar, perkakas batu, tulang binatang, dan lain-lain) dibuang ke dalam parit yang terbuka tersebut. Ketika orang-orang pindah, parit-parit itu perlahan-lahan tertimbun lumpur dan barang-barang itu terkubur untuk ditemukan nanti. Para rkeolog juga menemukan lubang sampah yang digali orang di masa lalu.
Akhirnya, orang terkadang mengubur sesuatu dengan sengaja. Orang mungkin mengubur barang berharga seperti koin, logam mulia, atau senjata untuk melindungi dan menjaganya tetap aman. Mereka mungkin bermaksud untuk kembali ke barang-barang mereka tetapi kemudian sesuatu terjadi dan mereka tidak melakukannya, atau, mungkin, mereka dikuburkan dengan tujuan untuk dipersembahkan kepada para dewa atau dunia roh dan mereka tidak akan pernah pulih.
Nah, sekarang terjawab sudah kan rasa penasaranmu soal kenapa benda-benda peninggalan masa lalu seringkali terkubur dalam tanah.