Sungai Aare berada di Swiss menjadi terkenal di Indonesia setelah anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz meninggal dunia karena tenggelam saat berenang di sungai itu. Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Dharmansyah memberikan tanggapan terkait kabar penutupan Sungai Aare untuk dipakai berenang wisatawan dan warga lokal karena sudah banyak korban jiwa yang tenggelam.
Dalam jumpa pers kepada media melalui virtual, Muliaman mengatakan dirinya tidak bisa memberikan komentar lantaran wewenang itu sebenarnya hanya bisa dijawab oleh pemerintah setempat, dalam hal ini pemerintah Kota Bern. “Saya tidak bisa memberikan komentar, itu kewenangan pihak setempat,” ujar Muliaman.
Namun yang ia ketahui pihak pemerintah Kota Bern akan memperbaiki, memberikan edukasi, dan memanfaatkan teknologi demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi orang yang ingin menikmati Sungai Aare, baik itu penduduk lokal atau wisatawan dari luar negeri.
Bahkan Ridwan Kamil saat mendatangi Sungai Aare juga memberikan masukkan kepada pemerintah kota dalam penanganan masalah Sungai Aare. “Gubernur Jawa Barat memberikan saran agar orang yang berenang di Sungai Aare lebih aman dan nyaman, khususnya para turis.
Muliaman menambahkan pada tahun 2019 lalu, pemerintah setempat sebenarnya sudah memberikan kampanye untuk warga dan wisatawan yang suka berenang di Sungai Aare yakni “Aare You Save”. “Pemerintah setempat sudah memberikan tanda, sinyal indikator, informasi suhu udara dan suhu air melalui digital, kapan harus keluar dari sungai,” imbuh Muliaman.
Banyaknya orang yang tenggelam di Sungai Aare pun dikaitkan dengan hal mistis. Makanya sejumlah penduduk setempat meyakini bahwa di sungai itu terdapat sosok penghuni dari portal dimensi gaib.Konon ada makhluk berwujud naga gaib yang menjadi penghuni di sungai sepanjang 288 kilometer.