Patung yang dirancang oleh pematung asal Yogyakarta, Edhi Sunarso ini, ditampilkan sebagai fitur lelaki berotot dengan sehelai kain terjuntai di bahu. Wajahnya menyerupai Gatotkaca, dengan ekspresi yang keras, tatapan mata yang tajam ke depan, dan mulut yang mengatup. Sementara itu pose tubuhnya seakan maju dan melesat ke angkasa.
Pembuatan patung yang juga dikenal dengan nama Patung Dirgantara ini sempat terkendala peristiwa G30S/PKI dan kondisi kesehatan Soekarno yang terus menurun. Proses pembuatan patung sempat terhenti akibat kekurangan dana. Soekarno akhirnya rela menjual mobilnya untuk merampungkan patung tersebut.
Edhi Sunarso sang pematung juga harus menanggung hutang akibat kehabisan dana. Konon hingga kini pembuatan patung tersebut tidak selesai sempurna. Terlihat dari permukaannya yang masih kasar dan banyak tambalan.
Sampai Soekarno wafat pun, di tahun 1970, ia masih belum sempat melihat rampungnya pemasangan patung ini.