Publik sempat dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria tanpa kepala dan busana di dalam kamar mandi sebuah Love Hotel di daerah Sapporo, Jepang pada awal Juli lalu. Identitas korban kini berhasil diidentifikasi. Tubuh pria itu milik Hitoshi Ura yang berusia 62 tahun.
Dilansir dari Koreaboo, Ura memasuki hotel dengan seorang pendamping wanita pada 1 Juli 2023 pada pukul 22:50. Keesokan harinya, saat staf hotel hendak membersihkan kamar, dia menemukan tubuh telanjang Ura sudah tak bernyawa. Mirisnya, mayat itu ditemukan dalam keadaan kepala yang menghilang.
Sejak saat itu, polisi langsung berusaha melacak wanita yang menemani Hitoshi Ura datang ke tempat tersebut. Polisi menemukan pendamping itu meninggalkan kamar hotel sekitar pukul 2 pagi atau hanya selang tiga jam setelah keduanya masuk bersama ke sebuah kamar.
Dia tertangkap kamera CCTV meninggalkan hotel mengenakan topi hitam dan pakaian gelap. Wanita itu juga membawa koper besar dan ransel. Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap tiga orang yang merupakan satu keluarga yang diduga sebagai dalang pembunuhan Hitoshi Ura.
Hal ini setelah polisi menemukan kepala Ura yang terpenggal berada di rumah keluarga yang dihuni oleh seorang dokter, istrinya dan putri mereka pada Selasa, 26 Juli. Putrinya bernama Runa Tamura yang berusia 29 tahun diduga sebagai wanita yang menemani Ura ke hotel.
Dia juga diduga kuat yang membunuh Hitoshi Ura dan kemudian dilanjutkan dengan tindak pemenggalan. Karena polisi tidak menemukan tanda-tanda adanya orang ketiga masuk ke kamar hotel tempat Ura ditemukan, mereka meyakini kalau Runa melakukan pembunuhan itu sendirian.
Sementara ayahnya bernama Osamu Tamura yang berusia 59 tahun, dituduh membantu putrinya membawa kepala yang terpenggal itu keluar dari hotel. Dia juga diduga mengantar Runa menuju dan dari hotel sebelum dan sesudah Runa Tamura melakukan kejahatan yang dituduhkan padanya.
Sedangkan ibu Runa, Hiroko Tamura, ditangkap karena dicurigai sebagai rekan konspirator yang membantu menyimpan kepala Ura yang terpenggal di rumah mereka di Sapporo. Setelah jenazah Ura ditemukan di hotel, laporan otopsi mengungkapkan bahwa dia meninggal karena syok hemoragik akibat luka tusukan.