Selain itu, dr. Raissa juga menekankan bahwa tubuh memerlukan beberapa vitamin yaitu vitamin C, D dan zinc di masa pandemi.
Ia juga menyarankan kita untuk mengkonsumsi multivitamin seperti vitamin A, B, E, selenium, omega 3 dan probiotik.
Sayangnya, kondisi saat ini secara langsung membuat banyak orang merasa panik sehingga mereka mengkonsumsi vitamin atau suplemen secara berlebihan. Salah satunya yang salah kaprah adalah mengkonsumsi 1.000 mg vitamin C sebanyak 3 kali sehari.
Padahal faktanya, vitamin C yang dibutuhkan dalam sehari hanya 75-90 mg saja.
"Nggak berguna juga kalau minumnya dengan dosis yang over seperti itu," komentar dr. Raissa mengenai kepanikan masyarakat dalam konsumsi vitamin C yang berlebihan hingga menimbunnya.
Apabila seseorang mengalami kelebihan vitamin, tubuh telah memiliki mekanisme untuk membuang sisa vitamin yang tidak diperlukan.
"Selama kita minum dosisnya bukan yang ekstra, badan kita punya mekanisme untuk menetralisir vitamin itu. Misalnya minum vitamin C dosis 1.000 mg, padahal kan sehari-hari hanya dibutuhkan sekitar 75-90 mg. Sisanya akan diapain? Dibuang lewat urine, gitu," kata dr. Raissa.