Sebanyak 54 dari 86 duta besar (dubes) negara-negara yang berdiri untuk Israel tidak menghadiri upacara peresmian kedubes Amerika Serikat (AS) di Yerusalem pada Senin (14/5/2018) kemarin. Mereka memboikot upacara yang bertepatan dengan hari Nakba atau 'Malapetaka' bagi warga Palestina itu.
Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan sebagian besar negara Eropa tidak hadir di Yerusalem dalam peresmian kedubes baru itu. Beberapa dubes yang tidak hadir seperti dubes Rusia, Mesir, Meksiko, India, maupun Jepang.
Sebaliknya, sebanyak 32 negara hadir di sana seperti dubes Austria, Republik Ceko, Kenya, Peru, Ukraina, Ethiopia. Di antara 32 dubes yang hadir, 4 dubes dari Asia Tenggara turut menghadiri peresmian itu seperti dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.
Pembukaan kedutaan besar AS di Yerusalem sendiri dipimpin oleh putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner. Hadir pula Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Delegasi ini tiba di Israel pada Minggu (13/5/2018) lalu.
"On December 6th, 2017, at my direction, the United States finally and officially recognized Jerusalem as the true capital of Israel. Today we follow through on this recognition and open our embassy in the historic and sacred land of Jerusalem." #USEmbassyJerusalem pic.twitter.com/lne5FB7sB8
— The White House (@WhiteHouse) May 14, 2018
Kebijakan Donald Trump yang memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem ini telah membuat berang sejumlah negara Arab dan Muslim. Turki bahkan menyebut Israel sebagai 'negara teroris'.
Padahal, sekitar 50 mil dari lokasi peresmian warga Palestina yang melakukan aksi demo bentrok dengan pihak militer Israel dekat perbatasan. Puluhan tewas dan ribuan lainnya luka-luka.