Sopir bus memberikan beberapa kode kepada penumpang jika ada copet yang menyamar sebagai penumpang bus. Kode-kode dari sopir atau kernet bus bermacam-macam,mulai dari lampu dihidupkan dan volume musik dikeraskan.
Kode-kode itu dijadikan bantuan kepada penumpang agar penumpang lebih waspada dengan barang bawaan yang mereka bawa di dalam bus. Jika lampu dinyalakan dan suara musik dikeraskan, penumpang yang tidur atau sedang lengah, tentu bisa lebih memperhatikan kondisi sekitar.
Sopir bus tentu tahu ciri-ciri bahkan orang yang dikenal sebagai copet.Biasanya jika ada copet masuk ke dalam bus, sopir dan kernet tidak akan berani berteriak atau menangkapnya. Mereka lebih memilih memberikan kode pada penumpang.
Dilansir dari Kompas.com, pemilik PO Sumber Alam, Anthony Steven mengatakan bahwa awak bus cukup memberikan kode saja, karena jika berteriak atau menangkap malah bisa mendatangkan risiko besar pada sopir atau kernet.
Misalnya yang dialami salah satu awak bus yang dipukul oleh oknum pencopet karena memberitahu penumpang secara langsung kalau ada copet naik bus. Tentu jika dipukul atau mendapatkan ‘serangan” dari copet, sopir bus tidak akan mengambil risiko itu.
Apalagi jika sopir dianggap menuduh orang sembarangan karena dianggap pencopet. Jika salah orang, tentu akan mengakibatkan sopir akan mendapatkan masalah besar karena sudah menuding sembarangan. Jadi lebih baik sopir diam sembari memberikan kode.