Orang Tionghoa Pilih Bisnis Dibanding Politik, Terjawab Alasan Sebenarnya

Orang Tionghoa Pilih Bisnis Dibanding Politik, Terjawab Alasan Sebenarnya
Orang Tionghoa Pilih Bisnis (IDN Times)

Lalu bagaimana dengan dunia politik? Apalah politik tidak membuat orang Tionghoa tertarik? Teddi mengatakan banyak orang Tionghoa yang awalnya takut masuk ke politik. Namun semua berubah ketika Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi Presiden di Indonesia. Gus Dur dikenal sebagai presiden yang memberikan kebebasan bagi orang Tionghoa, termasuk berpolitik.

 “Kita orang Tionghoa banyak yang mulai ikut politik. Saya tegaskan kalau masuk organisasi jangan bawa soal politik, kalau mau berpolitik urusan pribadi. Sebab di Indonesia politiknya berbeda, di Indonesia banyak partai politik, ada yang baju warna merah, putih, hijau,” jelas Teddy.

Beberapa orang Tionghoa diketahui sudah masuk dunia politik dan sempat menjadi kepala daerah. Sebut saja Basuki Tjahaja Purnama yang pernah jadi Bupati di Belitung Timur dan Gubernur DKI Jakarta. Acep Purnama pun merasakannya. Acep merupakan Bupati Kuningan periode 2018-2023. Acep sebelumnya menjadi Wakil Bupati Kuningan pada periode 2013-2018. Namun Acep naik jabatan karena Bupati sebelumnya, Utje Choeriah Hamid Suganda wafat.

Satu lagi orang Tionghoa yang pernah jadi kepala daerah dan sukses berpolitik adalah Andrei Angouw. Andrei adalah Wali Kota Manado yang dilantik pada 2021 lalu. Andrei beragama Konghuchu dna menjadi penganut Konghucu pertama yang menjadi kepala daerah di Indonesia. Pria berusia 52 tahun itu mengawali karir sebagai Ketua DPRD Sulawesi Utara selama dua periode.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"