Menengok Sejarah dan Fakta tentang Pohon Tabebuya yang Dikira Sakura di Surabaya

Menengok Sejarah dan Fakta tentang Pohon Tabebuya yang Dikira Sakura di Surabaya

Baru-baru ini, ada pemandangan lain di Kota Surabaya, Jawa Timur. Kota itu jadi tampak berbeda semenjak pohon dan bunga yang tumbuh di jalan-jalan protokol kota mekar dan berjatuhan. 

Pohon dan bunga-bunganya sempet dikira bunga Sakura. Soalnya emang mirip sih. Netizen juga gak ketinggal untuk memperbincangkan hal ini, karena Surabaya jadi beda sekarang ... asri banget. Ternyata namanya Tabebuya (Chrysotricha).

Wah ... banyak banget, subur! (Twitter @CNNIndonesia)

Pohon dan bunga Tabebuya yang belakangan ini viral berasal dari Brasil. Nama Tabuya sendiri pertama kali digunakan oleh Augustin Pyramus de Candolle pada 1838. Nama itu digunakannya sebagai nama generik.

Konsep Tabebuya kemudian dihudpkan kembali oleh Bentham dan Hooker tahun 1876. Pohon itu terdiri dari spesies tanaman dengan daun majemuk sederhana.

Tabebuya di sudut Surabaya (Twitter @PramborsSby)

Pohon dengan bunga majemuk ini termasuk jenis pohon besar. Keliatan kan gengs, rimbun banget di sepanjang jalur pedestrian di beberapa sudut Kota Pahlawan itu. Sementara bunganya sering dikira Sakura, karena emang mirip banget.

Situs Gardeningknowhow, sebagaimana dilansir Liputan6.com, menyebut Tabebuya disebut juga pohon terompet. Bahkan tanaman ini memiliki lebih dari 100 genus lho. Tetapi, genus ini sebagian besar dibudidayakan sebagai pohon berbunga.

Pohon Tabebuya di jalan protokol di Surabaya (Twitter @PramborsSby)

Kalo di Brasil dan di beberapa negara dengan iklim hangat lainnya, pohon Tabebuya digunakan untuk produksi industri yang penting. Soalnya, spesies tanaman ini menghasilkan kayu pula.

Budidaya tanaman ini dilakukan karena bunga-bunganya yang bermekaran punya warna yang indah. Warnanya mulai dari putih, merah muda, kuning, magenta, dan merah juga. Ketimbang pohon-pohon bunga lainnya, Tabebuya punya poin plus nih, bunga-bunganya gak gampang rontok gengs.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"