Usai muncul di GP Mandalika beberapa waktu lalu, nama Rara Isti Wulandari mendadak viral. Si pawang hujan ini baru-baru ini kembali bertugas memantau cuaca di proyek pembangunan jalan di kawasan Cikampek, Jawa Barat. Dalam video yang tersebar di sosial media, Rara mengenakan pakaian lengkap, rompi dan topi.
Rara juga membawa tempayan yang selalu ia gunakan ketika bekerja sebagai pawang hujan. Dalam postingan Instagram @halokrw, Rara menatakan dirinya sedang berada di bawah langit Cikampek. Cuaca di lokasi nampak mendung dan segera turun hujan.
“Rara saat ini dengan Pak Ade di bawah langit Cikampek, sedang ada kerjaan, mematau cuaca pelebaran jalan tol Cikampek,” kata Rara. Rara diduga diminta untuk menghambat turunnya hujan agar proses pelabaran jalan tol bisa berjalan lancar. “Agar cuaca kondusif dalam melaksanakan pembangunan proyek tersebut,” tulis akun @halokrw.
Sayangnya tidak diketahui berapa nominal uang yang didapatkan Rara selama memantau cuaca dan proses pelebaran jalan tol Cikampek. Apakah pendapatannya sama dengan yang beredar selama ini?
Misalnya ketika GP Mandalika lalu, Rara mendapatkan penghasilan Rp 5 juta per hari. Rara dikontrak selama tiga minggu atau sekitar 21 hari. Berarti jika dikalkulasikan ia mendapatkan pendapatan mencapai Rp 105 juta. Kemungkinan bayaran yang diterima Rara dalam proyek pelebaran jalan tol Cikampek berkisar di angka Rp 5 juta per hari.
Menjadi seorang pawang hujan, Rara mendapatkan ilham dari sang ayah. Agama yang dianut Rara adalah kejawen. Dalam tugasnya Rara melakukan ritual atau caranya sendiri dalam menolak hujan. Ia memiliki mantra-mantra khusus untuk menolak turunnya hujan.