Komentar Anak Muda Tanggapi Kemunculan Bjorka yang Misterius, Ingin Rahasia Ferdy Sambo Dibongkar

Komentar Anak Muda Tanggapi Kemunculan Bjorka yang Misterius, Ingin Rahasia Ferdy Sambo Dibongkar

Sepekan terakhir sosok hacker Bjorka memantik kontroversi di jagat maya. Lewat cuitan-cuitan yang berbahaya di Twitter, Bjorka bagaikan petir di siang bolong yang muncul tiba-tiba membongkar informasi tentang rahasia negara, termasuk para pejabat yang mendapatkan cap negatif darinya. 

Komentar warganet pun berbeda-beda. Ada yang menduga Bjorka adalah orang yang dijadikan alat untuk mengalihkan isu, ada juga yang berpendapat Bjorka merupakan orang suruhan Ferdy Sambo yang diduga lakukan aksi balas dendam karena sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua. 

Sadar kecolongan data, pemerintah tengah gerak cepat cari siapa sosok Bjorka. Diketahui baru-baru ini Menko Polhukam Mahfud MD bekerja sama dengan BIN dan Polri telah mengantongi identitas sosok dibalik akun maya @bjorkanism.

Komentar Anak Muda Tanggapi Kemunculan Bjorka yang Misterius (Pojoksatu)

Lalu apa kata anak muda tentang Bjorka? Apakah sebagai warganet “+62” mereka terganggu dengan kemunculan Bjorka? Paragram berhasil mewawancarai 5 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Jakarta dan Surakarta, Jawa Tengah. 70% mahasiswa curiga Bjorka jadi taktik pengalihan isu yang saat ini tengah bergulir, sementara 30% lainnya setuju dengan aksi Bjorka yang dinilai berpihak pada rakyat.

 “Bjorka  adalah seorang hacker yang membantu masyarakat untuk memperbaiki politik di Indonesia serta mengungkap busuknya pemerintahan dan sistem keamanan data digital Indonesia,” ucap mahasiswa  anggota klub jurnalis.

 “Menurut ku bisa aja diduga suruhan Sambo, karena yang kita tau Sambo memiliki kekuatan yang sangat besar dan sangat memungkinkan untuk Sambo membuat pengalihan isu tersebut,” ungkap mahasiswa yang menjadi Ketua Senat salah satu universitas di bilangan Kebon Jeruk ,Jakarta Barat.

“Wah, kalau ini jujur nggak pernah kepikiran sama sekali. Tapi, melihat dia yg  bilang punya teman yg jadi korban deportasi org Indonesia sampai gak bisa balik lgi kesini dri 1965, mungkin, bisa jadi pelakunya ada keturunan dari korban tersebut,” sahut mahasiswa berinisial ES.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"