Orang Jawa tampaknya menjadi masyarakat yang paling banyak ada di wilayah Indonesia, ya. Kita pun bisa menemui mereka di mana-mana. Bahkan, di pulang ujung Timur Indonesia pun kita bisa menemuinya.
Selain itu, banyak juga lho orang Jawa yang menetap di luar negeri. Oleh karena itu kita pun kini terbiasa mendengar bahasa Jawa jadi bahan perbincangan sehari-hari. Bahkan para selebritis di televisi pun kerap juga menyampaikan candaan atau kata-kata romantins bahasa Jawa halus. Yah, meskipun tetap saja terdengar aneh di telinga, sih. Tapi tetap saja hal ini menunjukkan besarnya pengguna bahasa Jawa di wilayah Indonesia ini.
Saking banyaknya orang Jawa yang tinggal di luar negeri, sampai ada 6 negara lho yang ternyata menggunakan bahasa ini sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Di antara keenam negara yang menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa percakapan adalah Malaysia, Singapura, Belanda, Suriname, Kaledonia Baru dan Kepulauan Cocos. Kamu pasti nggak nyangka, kan?
Oleh karena pengguna banyak, pasti kalian juga pernah menemukan kasus di mana gebetan yang sedang didekati ternyata berasal dari Jawa dan sering menggunakan bahasa ibunya untuk percakapan sehari-hari. Sebagai calon pacar penuh harapan, kalian pun pasti sering mencari artikel yang berkaitan dengan kata-kata bijak pejuang cinta bahasa Jawa di mesin pencari Google. Wajar sih, namanya juga sedang dirundung asmara.
Namun jika usaha kalian dirasa masih belum maksimal, kalian bisa mulai menggunakan kata-kata romantis bahasa Jawa Halus ini untuk dijadikan gombalan. Beberapa kata mungkin bakal bikin gebetan kamu gemeter perasaannya. Langsung cekidot, gaes.
“Nek tresno ora iso siji koe lan aku neng dunyo iki, mesti tresno bakal nyawijikke dewe neng urip ngarep mengko”
Artinya yaitu, jika cinta gagal menyatukan kita di kehidupan ini, pasti cinta akan menyatukan kita di kehidupan selanjutnya. Optimis banget ya ini kalimatnya. Bisa dicoba buat kalian yang sedang menghadapi kasus cinta bertepuk sebelah tangan. Biar tetap optimis hidupnya!
“Seng paling tak wedeni urip neng dunyo dudu kelangan koe, Tapi wedi nek koe kelangan kebahagiaan”