Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan pembangunan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Papua. Ide pembangunan monumen itu bertujuan untuk menyimpan kapsul waktu yang berasal dari Presiden Joko Widodo pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia pada 2015 lalu.
Kapsul waktu itu berisi harapan anak-anak Indonesia akan masa depan bangsa 70 tahun mendatang. Kapsul itu dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi, dan berakhir di Kabupaten Merauke pada Desember 2015.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kapsul waktu tersebut akan disimpan di monumen tersebut. Kapsulnya sendiri tentu akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang.
Tahap pertama pembangunan monumen tersebut dimulai pada 2016. Saat itu pengerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar baru dimulai. Tahap kedua pengerjaan dilakukan sejak Juli 2017 dan rencananya akan selesai pada Desember 2018. Total biaya konstruksinya mencapai Rp 82,9 miliar yang diperoleh melalui anggaran Ditjen Cipta Karya.
Saat ini, progres pekerjaan telah mencapai 74 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober 2018. Lokasinya sendiri berada di depan kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah. Harapannya, monumen itu juga bisa menjadi landmark baru Kabupaten Merauke.
Luas kawasannya mencapai 2,5 ha. Luas area itu dibagi dua, yakni area monumen 1 ha dan 1,5 ha sebagai alun-alun. Desain arsitektur monumen tersebut dikerjakan oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar. Inspirasinya datang dari menara perang Suku Dani.
Keunikan lain dari monumen ini terdiri dari angka-angka seperti angka 17, 8, dan 45. Angka-angka itu dipilih menjadi ukuran monumen, mulai dari lebar monumen 17 meter, tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter. Sedangkan akses masuk menuju bangunan monumen juga melambangkan lima suku asli Merauke seperti Malind, Muyu, Mandobo, Mappi, dan Auyu.
Progres pembangunan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke ini pun diunggah ke akun Instagram resmi Kementerian PUPR, @kemenpupr.