Sejak saat itu, Indra pun mulai mengamen di kafe-kafe. Ia sendiri mengaku sudah bergelut menjadi pengamen sejak usia 18 tahun. Setelah itu Indra juga sempat mengikuti sebuah ajang pencarian bakat.
Saat ditanya dari mana sumber penghasilannya saat ini, ia mengaku kalo punya banyak usaha. Namun penghasilan terbesarnya diperoleh dari trading, digital marketing dan investasi.
"Kalau investasi sih sekarang aku banyak sih, di saham ada, di property juga ada, tanah juga ada," jelas Indra.
Indra bercerita kalo ia terjun ke dunia trading sejak 4 tahun lalu, tepatnya di tahun 2017. Namun, karena ia melihat bahwa Indonesia masih sedikit orang yang paham soal trading, ia pun memutuskan untuk membuat sebuah website pembelajaran. Hasil pendapatan dari mengajari orang lain itulah ia gunakan untuk membiayai bisnis lainnya.
Modal awal yang ia gunakan untuk melakukan trading sebanyak 50 juta Rupiah. Modal tersebut ia kumpulkan dari hasil bekerja serabutan, dari MC, mengamen, penyiar radio hingga pengemudi taksi online.
"Aku nggak pernah maksa orang gabung. Malah orang yang pengin gabung aku tolak-tolakin. Karena gini. Ini edukasi juga ya untuk masyarakat Indonesia. Trading itu bukan sekedar bikin kamu cepat kaya, nggak seperti itu. Tapi kita harus benar-benar memikirkan ada yang namanya resikonya. Kadang-kadang orang tuh salah, jual motor, jual mobil, dan ngutang untuk trading. Aku tolak-tolakin tuh," terang Indra Kesuma atau Indra Kenz.