Ilmuwan Temukan Bukti Mukjizat Nabi Musa AS Belah Laut Merah Dibantu Angin Kencang, Di Sini Dugaan Lokasinya

Ilmuwan Temukan Bukti Mukjizat Nabi Musa AS Belah Laut Merah Dibantu Angin Kencang, Di Sini Dugaan Lokasinya
Rekonstruksi geografi Delta Nil Tahun 1250 SM (Kumparan)

Peta yang diterbitkan Hoffmeier itu berupa gambaran Delta Nil Timur di masa 1250 SM. Berdasarkan peta itu, Musa dan bangsa Israel kemungkinan menyeberang dari titik B ke kedua, ketika air menumpuk di Danau Tanis sehingga terbentuk sebuah jembatan darat sepanjang tiga sampai empat kilometer di antara dua titik tersebut.

Itu berarti, peristiwa terbelahnya laut tidak benar-benar terjadi di Laut Merah, yang saat ini digambarkan sebagai perairan sempit dan panjang mengalir antara Arab Saudi di sebelah timur serta Mesir dan Sudan di sebelah barat. Melainkan terjadi di Danau Tanis atau dalam sejarah bangsa Israel dikenal sebagai Laut Teberau.

Tak hanya itu, Drews mengatakan bahwa alih-alih terbelah menjadi dua, peristiwa exodus itu lebih dipengaruhi oleh faktor cuaca yakni angin kencang yang membuat laut terbelah. Di mana, secara harfiah Nabi Musa AS tidak benar-benar membelah Laut Merah.

Dalam kitab bangsa Israel diceritakan bahwa saat Nabi Musa AS membelah lautan, dia lebih dulu mengulurkan tangannya ke atas dan kemudian Tuhan meniupkan angin timur yang sangat kencang sepanjang malam sehingga membuat laut menjadi daratan kering, dan air terbagi dua. 

Ilustrasi Angin Membelah Lautan (SINDOnews)

Menurut sang ilmuwan, peristiwa atmosfer adalah hal yang paling mungkin terjadi kendati demikian dibutuhkan angin yang sangat kencang untuk membelah air. Kemungkinan air pantai bisa terbelah ketika terjadi fenomena yang disebut 'angin terbenam'.

Ini terjadi ketika angin kencang dengan kekuatan kurang lebih 96 km/jam mendorong air pantai dan menciptakan gelombang badai di satu lokasi. Sementara perairan timur dari arah datangnya air bergerak menjauh. Akibatnya, air terbelah menjadi dua dan menciptakan daratan kering untuk beberapa waktu. 

Berdasarkan hipotesis itu, Drews menyimpulkan Nabi Musa AS dan kaumnya berhasil lolos dari kejaran pasukan Fir'aun dengan cara menyeberangi perairan yang terbelah karena angin kencang. Mereka berjalan dalam waktu 4 jam untuk menyeberangi laut kering yang membentang sepanjang 3 hingga 4 kilometer dan lebar 5 km.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"