Menurut Komisioner Komnas Perempuan Andy Ventriani, tes keperawanan ini dianggap nggak relevan dengan aspek kesehatan serta integritas bagi calon prajurit atau calon pasangan prajurit. Tes ini juga dianggap diskriminatif karena hanya dilakukan terhadap perempuan. Apalagi, bentuk tesnya juga bisa memicu trauma bagi perempuan.
Nah, betul sekali!