Heboh Jenazah Tak Diantar ke Pemakaman Oleh Tetangga Ternyata Hoax, Ini Fakta Sebenarnya

Heboh Jenazah Tak Diantar ke Pemakaman Oleh Tetangga Ternyata Hoax, Ini Fakta Sebenarnya

Beberapa waktu lalu viral video ada jenazah yang tidak diantar ke pemakaman oleh tetangganya karena kebiasaan jenazah semasa hidup tidak pernah melayat. Jenazah yang berasal dari Desa Kedak, Kediri, Jawa Timur berjenis kelamin laki-laki atau perempuan sedang menjalani proses pengantaran menuju pemakaman.

Anehnya keranda jenazah itu digotong justru bukan tetangga atau keluarganya melainkan para petugas yang diduga bekerja di kantor kelurahan atau kecamatan karena mengenakan seragam PNS.  Dilansir dari Instagram @terangmedia, nampak ada empat orang pria berseragam PNS sedang menggotong keranda, di depan mereka ada seorang wanita yang menaburkan bunga sepanjang perjalanan menuju pemakaman.

Menurut informasi dari orang yang merekam video, jenazah tersebut tidak ada yang mengantarkan ke pemakaman bukan tanpa sebab. Diketahui semasa hidup jenazah itu tidak pernah melayat jika ada tetangga dan orang yang meninggal.

Video Jenazah Tak Diantar ke Pemakaman Oleh Tetangga Ternyata Hoax, Ini Fakta Sebenarnya (Detikcom)

Dilansir dari YouTube Suara.com, penyebar video yang pertama kali mengaku salah dan meminta maaf karena diduga telah menyebarkan informasi yang tidak benar. Wanita berinisial L itu tinggal di Bali dan tidak mengetahui asal-usul jenazah kenapa tidak diantar tetangga ke pemakaman.

Wanita penyebar video itu lantas mendatangi keluarga almarhum dan meminta maaf. Ia menjelaskan jika tidak memiliki motif apapun saat menyebarkan video itu. Kepala desa setempat pun berharap kejadian itu menjadi pelajaran bagi para pengguna sosial media untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

Kepala desa yang bernama Sunarti membantah bahwa jenazah tidak diantar karena semasa hidup tidak pernah melayat orang lain. Ternyata jenazah dan keluarganya mengalami keterbelakangan mental sehingga tidak mungkin melakukan proses pemulasaran jenazah hingga pemakaman dengan waktu cepat.  Kondisi itu membuat perangkat desa setempat mengambil alih proses pemakaman.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"