Di ulasan sebelumnya udah diungkap kalo ghosting ternyata ... terjadi karena seseorang akan lebih mudah untuk meninggalkan semuanya. Kata Prof. Tara Collins dari Winthrop University, Amerika Serikat, mereka seperti ingin menghilang begitu aja tanpa konsekuensi.
Ini memang erat kaitannya dengan berubahnya cara manusia untuk berkomunikasi. Terlebih setelah berkembangnya teknologi komunikasi masa kini. Belum lagi sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari metode berkenalan lewat media sosial atau aplikasi kencan online misalnya.
Kalo sebelumnya udah dibahas sejumlah data soal pelaku dan korban ghosting, ulasan ini akan kita mulai dengan ngomongin soal cara orang-orang mengakhiri hubungan. Kuy!
Soal gimana cara orang-orang mengakhiri sebuah hubungan, entah asmara atau pertemanan, profesional, dan lain sebagainya, pernah diungkap dalam sebuah makalah tahun 2012 lalu.
Makalah itu terbit dalam Journal of Research in Personality. Dalam riset itu, Prof. Tara Collins dan rekan-rekannya menganalisis taktik perpisahan. Selain itu, ia juga mengidentifikasi sikap yang umum digunakan oleh manusia.
Ditemukanlah bahwa strategi pertama yang paling umum digunakan adalah dengan konfrontasi terbuka. Hal ini berarti mereka akan bertemu langsung dan mendiskusikan segala hal untuk mengakhiri hubungan.
Di samping itu, ada juga sih yang melancarkan strategi kedua: menghindar! Kalo ini, salah satu pasangan mengurangi kontak dengan orang lain. Salah satu di antara mereka menghindari pertemuan di masa depan atau mengungkap sedikit informasi tentang kehidupan pribadi mereka.