Kerusuhan di Muntilan beberapa waktu lalu menjadi sorotan masyarakat. Insiden ini terjadi karena bentrok antara simpatisan PDIP vs GPK pada Minggu (15/10/2023) sore di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Aksi lempar batu pun terjadi di antara kedua belah pihak sehingga mengakibatkan kerusakan signifikan di lokasi kejadian. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana kondisi terkini pasca bentrokan? Berikut beberapa fakta yang perlu kamu tahu:
Kronologi Kerusuhan di Muntilan
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu mengungkapkan pada Detik Jateng pada insiden ini terjadi pada sore hari, tepatnya di Jl. Magelang Jogja km 13 Kalangan, Pabelan, Mungkid, Magelang. Sekitar pukul 15.20 WIB, massa Laskar BSM PDIP baru saja menghadiri kegiatan di Mungkid, Magelang, dan berencana untuk kembali ke Jogja. Namun rupanya kemudian terjadi gesekan dengan laskar militar GPK, sehingga terjadilah aksi lempar batu.
"Sesampainya di Batikan Pabelan Kecamatan Mungkid terjadi gesekan dengan laskar GPK Militan. Dari GPK Militan ada yang luka terkena lemparan batu (korban diduga bernama Eri yang merupakan warga Pabelan, Mungkid)," kata Bayu, melansir detikJateng, Senin (16/10/2023).
Sementara menurut laporan polisi yang diterima Republika, rombongan PDIP disebut melakukan provokasi dengan melakukan pelemparan batu, serta pengrusakan kendaraan dan rumah warga di area kejadian. Kendaraan yang rusak juga diketahui milik anggota Ormas GPK.
"Rombongan laskar PDIP sepulang dari kegiatan lomba laskar Banteng Metu Kandang #3 dari lapangan Drh. Soepardi Sawitan Mungkid, Magelang melintas melewati jalan arah Palbapang menuju ke Muntilan," demikian bunyi laporang polisi yang ditulis sesaat setelah kejadian.
"Sesampainya di TKP, rombongan tersebut melakukan provokasi terhadap warga kemudian rombongan tersebut turun kejalan dan mendatangi warga dengan melempari batu, kemudian melakukan pengrusakan terhadap sepeda motor dan rumah warga," lanjut laporan tersebut, dilansir dari Republika.
Apa Penyebabnya?