Dugaan Adanya Virus Corona Varian Baru, CT Value Pasien Ini Hanya 1,8

Dugaan Adanya Virus Corona Varian Baru, CT Value Pasien Ini Hanya 1,8
Diduga adanya varian Covid-19 baru yang ditularkan melalui pasien PMI (via kumparan)

"Ini fenomena baru dan masih kita tindak lanjuti. Karena fenomena yang aneh, saya sudah meminta dr. Fauqa untuk menindaklanjutinya,” pungkasnya.

Sedangkan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI,  dr. Fauqa Arinil Aulia, mengatakan bahwa dirinya sering menemui fenomena CT value yang ekstrim, bahkan di bawah angka 5.

"Fenomena yang ada di RSLI akhir-akhir ini memang kami menemukan CT Value ekstrem, dan masih pada angka yang sangat rendah. Padahal teorinya, pada varian lain, progresnya baik, CT Value naik. Bahkan hari ke 13 sudah negatif. Sedangkan sekarang ini kok malah kebalikannya, minggu kedua seperti mulai kembali terserang, dengan indikasi nilai CT Value yang masih rendah, di bawah 25 bahkan di bawah 5," jelasnya.

Saat ditanya apakah ini berkaitan dengan varian virus baru, dr. Fauqa belum bisa memastikan. Ia masih menunggu hasil Whole Genome Sequencing (WGS).

"Kita tidak bisa berandai-andai, semua masih menunggu konfirmasi dari WGS dari sampel yang kita kirimkan. Kita juga terus memonitor pasien dengan CT Value rendah, apakah varian baru atau tidak," tuturnya.

Di samping itu, pihaknya juga sangat waspada akan munculnya varian MU yang masuk dalam Varian of Interest (Vol), dimana telah menyerang 39 negara.

"Terhadap varian MU ini kita tidak perlu khawatir. Sebagai VoI sifatnya tidak berubah dari gejala klinis, perkembangan di penyakitnya, dan juga terapinya masih sama. Yang perlu kita waspadai adalah Varian of Concert (VoC), dan Varian of High Consequence (VoHC) yang sekarang memang belum ada," tambahnya.

Oleh sebab itu, untuk mencegah menyebarnya varian baru, ia meminta masyarakat untuk disiplin prokes dan segera melakukan vaksinasi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"