Curhatan Putra Baasyir: Jokowi pernah mau bantu, tapi dihadang Wiranto

Curhatan Putra Baasyir: Jokowi pernah mau bantu, tapi dihadang Wiranto

Belakangan ini tengah heboh dengan pernyataan Putra Baasyir yang begitu blak-blakan. Hah... kenapa?

Pasalnya, putra ketiga Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim menyambut baik keputusan pemerintah yang membebaskan ayahnya dari tahanan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Namun, di balik semua itu, ada satu kisah yang sulit dia lupakan. Yakni, ‘hadangan tangan’ Wiranto yang membuat Baasyir batal bebas lebih awal.

Dua tahun lalu, atau tepatnya menjelang Pilpres 2019, Presiden Jokowi pernah membuka peluang untuk membebaskan Abu Bakar Baasyir secara bersyarat. Faktor usia dan kesehatan diyakini menjadi pertimbangan utamanya. Namun, kala itu, Wiranto mematahkan rencana tersebut.

Anak Baasyir (Hops.id)

Seperti yang dilansir dari Hops.id, kenyataan tersebut lantas membuat Abdul Rochim heran, bagaimana bisa Wiranto—yang saat itu menjabat sebagai Menko Polhukam—menggagalkan rencana Presiden Jokowi. Bahkan, pertanyaan yang sama masih belum terjawab hingga saat ini.

“Pernah Pak Jokowi mau kasih (pembebasan bersyarat) sekali, tapi dibatalin sama Wiranto. Pas mau Pemilu 2019 kemarin itu (kejadiannya),” ujar putra ketiga Baasyir tersebut, dikutip dari RMOL, Selasa 5 Januari 2021.

“Baru kali ini presiden ngasih keputusan, tapi menterinya yang batalin,” sambungnya.

Lebih jauh, Abdul Rochim menyebut, saat wacana pembebasan bersyarat itu bergulir, Yusril  Ihza Mahendra turut berperan dan terlibat langsung di dalamnya.

“Kan itu dilobi oleh Pak Yusril melalui Presiden Jokowi, bahwa di sana ada jalur hukumnya untuk orang seperti beliau (Abu Bakar Baasyir) untuk dibebaskan atau ditahan di rumah, itu ada aturan hukumnya,” terang Abdul Rochim.

Dari situ, dia mengatakan, pihak keluarga menunggu-nunggu kabar positif dari pemerintah. Namun, keputusan yang akhirnya disampaikan, justru berkata lain.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"