Akhirnya, Sangkuriang meminang Dayang Sumbi. Dayang Sumbi tidak menolak tetapi meminta permintaannya dikabulkan. Ia minta dibuatkan sebuah danau dan satu buah perahu dalam waktu satu malam.
Sangkuriang menyanggupi permintaan wanita yang digandrunginya. Ia mengucap mantra untuk memanggil makhluk astral, jin. Selepas tengah malam, Sangkuriang dan pengikutnya hampir menyelesaikan permintaan Dayang Sumbi. Danau dengan air yang diambil dari Sungai Citarum sudah terlunaskan. Badan perahu sudah dirakit, hanya kurang beberapa papan kayu yang belum terpasang.
Disaat yang bersamaan, Dayang Sumbi memanggil seluruh wanita di desa. Ia meminta seluruhnya menggelar kain berwarna merah di tanah lapang. Kain merah memendarkan cahaya kemerahan, ini pertanda bahwa pagi hampir tiba. Pangikut Sangkuriang satu per satu pergi meninggalkan pekerjaan yang belum selesai. Sangkuriang sangat geram. Ditendangnya perahu yang belum selesai hingga terbang dan mendarat di puncak bukit. Danau yang telah jadi dirusak, sehingga semua air mengalir dan membentuk sebuah daratan.
Cerita rakyat Jawa Barat ini menjadi legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu dan Kota Bandung. Bagi yang belum tahu nama Bandung sendiri berarti bendung atau dam.