Kamu mungkin pernah membaca buku yang panjang dan tiba-tiba menyadari bahwa kamu gak tahu apa isi bacaannya karena melamun. Melamun mungkin lebih sering terjadi saat kamu merasa bosan atau stres, atau saat kamu asyik melakukan sesuatu.
Mengalami kekosongan atau kabut otak yang berkepanjangan juga merupakan hal yang lumrah jika kamu sedang menghadapi kesedihan, perpisahan yang menyakitkan, atau keadaan hidup sulit lainnya. Dalam kasus ini, melamun bisa menjadi semacam taktik untuk mengatasi masalah, namun hal ini belum tentu merupakan hal yang buruk.
Apa yang Menyebabkan Seseorang Melamun?
Seringkali melamun hanya berarti otakmu sedang beralih ke mode autopilot. Hal ini bisa terjadi ketika otakmu menyadari bahwa kamu dapat menyelesaikan tugas Anda saat ini, entah itu melipat cucian atau berjalan ke kantor, tanpa benar-benar memikirkannya. Jadi kamu masuk ke mode default.
Namun, faktor-faktor berikut dapat membuatmu lebih rentan melamun, bahkan ketika tugas tersebut benar-benar memerlukan perhatian penuh:
1. Kurang Tidur
2. Terlalu Banyak Informasi
3. Merasa stress, trauma, atau penat
Sisi Baik dan Buruk Melamun