Bekal Ramadan: Sejarah THR di Indonesia dan Perkembangannya hingga Sekarang

Bekal Ramadan: Sejarah THR di Indonesia dan Perkembangannya hingga Sekarang

Kalau sudah mendekati akhir Ramadan, ada satu hal yang pastinya paling ditunggu sebagian besar orang, yaitu THR. Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan salah satu bentuk tunjangan yang diberikan kepada pekerja atau karyawan menjelang hari raya keagamaan, termasuk Idul Fitri bagi umat Islam atau Natal bagi umat Kristen. 

THR bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada pekerja agar mereka dapat merayakan hari raya dengan lebih layak dan sejahtera. Jumlahnya pun bervariasi sesuai dengan jumlah gaji yang diterima setiap bulan. Tapi kira-kira bagaimana sih asal-usul tradisi ini di Tanah Air? Simak sejarah THR di Indonesia berikut ini!

Sejarah THR

Sejarah THR di Indonesia (via Harapan Rakyat)

Siapa sangka, kebijakan tentang pemberian THR ini ternyata sudah dicetuskan sejak tahun 1951, tepatnya di era kabinet Soekirman Wirjosandjojo yang dilantik oleh Presiden Soekarno. Namun saat itu bentuknya bukan sebagai tunjangan, melainkan lebih sebagai pinjaman (persekot) yang dikhususkan untuk para pamong pradja (sekarang PNS). 

Uang persekot tersebut diberikan agar para pamong pradja saat itu bisa mendapat kesejahteraan, namun uang tersebut tetap harus dikembalikan dalam bentuk pemotongan pada bulan berikutnya.

Namun setahun berikutnya, muncul protes dari kalangan buruh/pekerja yang menuntut agar persekot juga diberikan kepada non-pamong pradja. Tuntutan tersebut akhirnya dikabulkan pemerintah pada tahun 1954, di mana Menteri Perburuhan Indonesia mengeluarkan edaran yang berisi himbauan agar perusahaan memberikan “Hadiah Lebaran” sebesar seperdua belas dari upah yang diterima pekerja.

Tahun 1961, edaran kembali dikeluarkan dan mengungkapkan bahwa “Hadiah Lebaran” wajib diberikan oleh perusahaan kepada pekerja yang sudah mengabdi selama minimal 3 bulan. Hingga pada tahun 1994, “Hadiah Lebaran” berubah nama menjadi Tunjangan Hari Raya (THR) hingga sekarang. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"