Sejarah Halalbihalal, Tradisi Lebaran yang Masih Berlangsung Setelah Hari Raya

Sejarah Halalbihalal, Tradisi Lebaran yang Masih Berlangsung Setelah Hari Raya

Meskipun lebaran sudah lewat bukan berarti ajang pertemuan silaturahmi dalam halalbihahal  tak bisa dilakukan lagi. Banyak orang biasanya menghadiri acara halalbihalal lebaran setelah hari raya Idul Fitri. 

Halalbihalal merupakan tradisi bagi orang Islam di Indonesia sejak dulu sampai sekarang. Halalbihahal diadakan dalam lingkup keluarga besar, teman sekolah, atau teman di tempat bekerja. Mengingat banyak yang mudik saat lebaran sehingga di momen halalbihalal semua orang berkumpul untuk bisa saling bermaaf-maafan.

Ternyata sejarah halalbihalal adalah kebiasaan di Indonesia dan bukan berasal dari negara lain misalnya Arab Saudi. Halalbihalal berasal dari kata alal behalal dan halal behalal yang dalam Kamus Jawa-Belanda karangan Dr.Th.Pigeaud memiliki arti salam untuk memohon maaf setelah puasa atau lebaran.

Halalbihalal (detikcom)

Kabarnya halalbihalal di Indonesia muncul dari pedagang martabak asal India di Solo, Jawa Tengah sekitar tahun 1935. Kala itu para pedagang menjual martabak dagangannya dengan kalimat “martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal,”. Sejak saat itu kalimat halal bin halal sering di dengar banyak orang

Ada juga kebiasaan halal bihalal berhubungan dengan sejarah di Indonesia zaman orde lama dipimpin Presiden pertama Soekarno. Kala itu Soekarno berusaha untuk menurunkan ketegangan suhu politik. 

Soekarno berbincang dengan Kiai Abdul Wahab tentang solusi mengatasinya. Karena pertemuan dilangsungkan pada bulan Ramadan maka Kiai Abdul Wahab menjelaskan alur pemikiran sehingga menjadi cikal bakal munculnya halalbihalal.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"