Jauharoh Said beruntung karena sudah puluhan kali menjalani ibadah naik haji dan umrah sebanyak ratusan kali di tanah suci . Wanita asal Mojokerto, Jawa Timur ini ternyata adalah seorang pembimbing ibadah haji dan umrah. Pantas saja ia bisa berkali-kali datangi tanah suci bersama jemaah asal Indonesia yang lain.
Jauharoh menjadi pembimbing di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji atau KBIH yang ia miliki. Meskipun sudah memiliki banyak pengalaman ke tanah suci untuk jalani ibadah haji dan umrah, tetap saja setiap akan berangkat, Jauharoh harus mendapatkan ujian dalam hidupnya.
“Selalu saja ada masalah, namanya juga mengharapkan surgaNya Gusti Allah. Pasti nggak mudah,” kata Jauharaoh dilansir dari iNews. Menjalani tugas dan tanggung jawab sebagai pembimbing jemaah haji dan umrah bukanlah tugas yang mudah. Ia pun menjalaninya dengan penuh keikhlasan.
Sebagai seorang pembimbing jemaah, memang Jauharoh lebih fokus berinteraksi dengan para jemaah wanita. Karena adanya kedekatan emosional, Jauharoh memberikan bimbingan sampai soal bagaimana jika saat di tanah suci mengalami datang bulan, dan harus memberikan masukan bagi jemaah wanita bagaimana untuk menjaga kesucian.
Jauharoh mengenang awal mula menjadi pembimbing jemaah haji dimulai pada tahun 2001 silam. Kala itu wanita berhijab ini sudah dua kali naik haji dan diberikan kesempatan untuk jadi pembimbing. Tawaran ini pun tak disia-siakan olehnya. Sebab karena pernah naik haji dan umrah, Jauharoh ingin berbagi pengalaman kepada jemaah yang belum pernah naik haji.
Jauharoh menyadari tidak semua jemaah yang umrah dan naik haji bisa mengaji, mengerti soal Islam, dan apapun soal rukun Islam. Jauharoh harus muncul untuk memberikan masukan tentang hal itu kepada jemaah yang belum mengerti. “Saya mengajarkan jemaah haji banyak hal, misalnya soal rukun haji, sehingga jemaah bisa melakukan ibadah dengan baik dan lancar,” ceplosnya.