Untung Mufreni anak Jenderal Ahmad Yani mengatakan sang ibu melarang dirinya dan sang adik masuk TNI dan menjadi tentara. Ternyata keputusan itu bukan tanpa alasan loh. Untung masih ingat beberapa hari setelah kejadian G30S/PKI, Untung bersama ketujuh saudara kandung lain berkumpul di rumah.
Istri Yani, Yayu Rulia mengumpulkan anak-anaknya di salah satu kamar pada 4 Oktober 1965. dan berpesan agar tidak ada anak yang masuk TNI. “Saya pengen jadi tentara tapi ibu melarang,” kata Untung saat berbincang di podcast dilansir di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Yayu tidak mau anak-anaknya kelak menjadi korban seperti yang dialami oleh Yani. “Kata ibu sudah cukup darah bapakmu untuk ibu pertiwi,” kenang Untung dengan wajah sedih. Akhirnya Untung dan adiknya tidak ada yang menjadi tentara mengikuti jejak mendiang ayah mereka yang saat meninggal menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat.
Tepat di hari itu juga akhirnya jenazah Jenderal Ahmad Yani ditemukan. Istri dan anak-anak Yani yang berjumlah delapan orang lega jenazah Yani bisa ditemukan meski dalam kondisi mengenaskan. Termasuk kekecewaan keluarga karena tidak bisa melihat jenazah Yani untuk terakhir kalinya karena kondisinya sudah rusak.
Setelah Yani dimakamkan, Yayu langsung memberikan nasehat kepada kedelapan anaknya bahwa saat itu mereka sudah bukan anak siapa-siapa lagi atau menjadi orang biasa. “Kamu bukan anak Pangab, anak orang biasa. Sekarang pulang sekolah langsung pulang, nggak ada jajan, makan di rumah saja, ibu yang menyiapkan,” terang Untung menirukan ucapan sang ibu.
Trauma kepergian sang ayah tidak bisa dilupakan begitu saja oleh anak-anak Yani. Termasuk Untung yang menjadi saksi kepergian Yani dengan tragis. Jarak Untung dengan Yani saat penembakkan itu hanya beberapa meter saja. “Bapak ditembak tujuh kali,” kenang Untung.