2. Rasulullah Menyukai Bilangan Ganjil
Dalam Kitab Faidlul Qadir, Al-Munawi menyebutkan jika Rasullullah memakan tujuh butir kurma karena kecintaannya pada bilangan ganjil.
Rasulullah biasa memakan kurma dalam jumlah ganjil saat berbuka puasa atau hendak berangkat salat Idul Fitri.
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan dikutip oleh At-Tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykâtul Mashâbîh, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979), menyebutkan bahwa "Adalah Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallama tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganj
3. Manfaat Bagi Tubuh
Makan kurma dalam jumlah ganjil maupun genap dapat memberi efek berbeda pada tubuh. Sebuah penelitian media menerangkan bahwa mengkonsumsi buah kurma dalam bilangan genap mampu menghasilkan gula dalam darah dan potassium tanpa memberi banyak energi. Berbeda jika dimakan dalam jumlah ganjil
Penelitian yang dipimpin Musthafa Mohamed Essa, Ph.D mengungkapkan bahwa kurma dapat melindungi otak dari stress oksidatif dan peradangan.
"Buah kurma adalah sumber serat makanan yang baik dan kaya fenolat total dan antioksidan alami, seperti anthocyanin, asam ferulat, asam protocatechuic, dan asam caffeic. Keberadaan senyawa polifenol ini dapat membantu dalam pengobatan penyakit Alzheimer," terangnya.
Di sisi lain, hasil kesimpulan penelitian tahun 2019 bertajuk "Effect of Eating Even or Odd Number of Dates, on Blood Glucose Level" oleh Al-Robaiaay, dkk., mengungkapkan jika tidak terdapat perbedaan antara konsumsi daging kurma ganjil dan genap jika ditinjau dari glikemik terhadap kadar glukosa pada keadaan puasa dan postprandial.
Itu artinya, meskipun Rasulullah memakan kurma dengan jumlah ganjil, bukan berarti kita tidak boleh memakan kurma berjumlah genap.
Di samping sebagai sunah Rasulullah SAW yang bisa menjadi amal ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar, buah kurma juga memiliki manfaat untuk kesehatan.