Bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Seperti tradisi puasa biasanya, buah kurma akan kembali banyak dijual di berbagai toko saat menjelang atau saat bulan puasa berlangsung
Kurma memang identik dengan bulan puasa karena buah tersebut merupakan menu berbuka Rasulullah.
Di kalangan umat Islam, memakan buah kurma harus dalam jumlah ganjil karena itu juga yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Tapi, apa alasan kenapa buah kurma harus dimakan dalam jumlah ganjil? Simak jawabannya di bawah ini!
1. Dipercaya Dijauhkan dari Terkana Racun atau Sihir
Keutamaan makan kurma dalam jumlah ganjil telah dijelaskan dalam hadits shahih Bukhori dan Muslim.
Diriwayatkan dari Shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda:
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
"Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir."
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan omongan Imam Al-Khathabi mengenai keistimewaan kurma ajwa:
"Kurma ajwa bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do'a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri."
Rasulullah SAW juga pernah bersabda:
اَلْعَجْوَةُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَهِيَ شِفَاءٌ مِنَ السُّمِّ
"Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun." (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id, demikian juga At-Tirmidzi dalam sunnannya dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabiih (IV/164/4163), yang juga dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau'il Ma'arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah).