Suhu di luar secara langsung mempengaruhi tubuh manusia. Di musim panas yang ekstrem, atau saat terpapar suhu panas di luar ruangan dalam waktu lama, tubuh kita bekerja lembur untuk mengatur apa yang kita rasakan.
Dibutuhkan energi dalam jumlah besar untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal dan konsisten, terlebih lagi pada hari-hari yang sangat panas. Semua penggunaan energi ini dapat menyebabkan kita merasa lelah dan lesu.
Yang Dilakukan Tubuh Ketika Cuaca Panas
Untuk menjaga suhu tubuh rata-rata 36 derajat celcius, tubuh kita akan melakukan vasodilatasi. Vasodilatasi adalah proses dimana darahmu membesar, memungkinkan lebih banyak aliran darah dekat dengan permukaan kulit, yang kemudian melepaskan panas.
Hal ini memungkinkan dirimu untuk menenangkan diri tetapi juga dapat membuatmu tampak "memerah". Hal ini menyita energi dan dapat membuat seseorang lelah. Berkeringat adalah proses lain yang dilakukan tubuh kita untuk membuat kita tetap sejuk. Berkeringat memungkinkan kulit menjadi dingin saat keringat menguap.
Namun, di dalam tubuh, berkeringat menyebabkan detak jantung dan laju metabolisme seseorang meningkat, yang dapat menghabiskan banyak energi. Keringat berlebihan bisa membuatmu sangat lelah dan mengantuk.
Bukan hanya suhu yang panas, namun paparan sinar matahari di musim panas juga dapat menyebabkan kantuk. Luka bakar akibat sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan permanen, termasuk kanker kulit. Tapi kelelahan bisa menjadi masalah, bahkan dengan sengatan matahari yang tampaknya ringan.
Saat sel-sel kulitmu bekerja untuk membalikkan perubahan kimiawi pada lapisan luarmu, sejumlah besar energi digunakan saat tubuhmu bekerja lembur untuk memperbaiki kerusakan.
Cara Menjaga Kondisi Tubuh Saat Cuaca Panas Ekstrem