Penting Bagi Ibu Mengolah Kemarahannya

Penting Bagi Ibu Mengolah Kemarahannya

Bunda, pernah dengar ungkapan "kalau jadi ibu, kita jangan suka marah-marah, nanti anak kita bisa terpengaruh." Ini tantangan berat untuk seorang ibu, karena ibu harus menjaga kadar emosinya.

Mengenai ungkapan yang sudah turun-temurun ini, seorang psikolog Devi Sani dari Rainbow Castle tak sependapat. Devi mengatakan bahwa jika seorang ibu menahan emosi marahnya, ibu malah bisa depresi. Kondisi ini lebih parah lagi jika sang ibu sudah tak sabar lagi.

Devi menjelaskan seorang ibu juga perlu menyampaikan pada anak ketika anda sedang marah. Apalagi bila perilaku si anak cukup menjengkelkan atau sudah kelewat batas.

Devi menyarankan agar ibu bisa membicarakannya dengan anak, misalnya, "Bunda marah karena tingkah lakumu. Sekarang Bunda lagi nggak bisa ngomong sama kamu". Setelah itu, tenangkanlah diri.

Jika kemarahan sang ibu sudah sering meledak-ledak, Devi kembali menyarankan agar si ibu membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, alias 'me-time'. Me-time bisa dilakukan dengan membaca buku, minum kopi, atau berolahraga. Ini langkah yang sederhana ketimbang ibu meluangkan waktu dan uangnya untuk pergi ke salon atau spa.

Kalau mood Bunda sedang kurang baik dan ingin marah, coba lampiaskan energi negatif dengan menulis semua permasalahan di secarik kertas, misalnya. Anggaplah itu emosi negatif dan sobek-sobeklah lalu buang. Cara ini dapat meredakan emosi tersebut.

Kalau sang ibu ceria, anak juga ikut ceria. Ibu tidak perlu menjadi sempurna untuk anaknya, sebab mereka lebih membutuhkan sosok ibu yang bahagia.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"